Search

Kriteria dalam Mencari Teman, Ini Konsep Al-Hikam

Oleh: Ustadz M. Ilham Zubair Nawawie (Rais Syuriah MWC NU Wiyung Surabaya)

Imam Ibnu Atha’illah as-Sakandari tdk henti-hentinya berkontribusi dalam hal agama. Tanpa kenal lelah beliau terus berupaya untuk menorehkan karya-karya emasnya dengan tujuan supaya menjadi wasilah bagi segenap umat islam dipenjuru dunia dlm menekuni aktifitas spritualnya menuju Tuhannya

Di antara petuah beliau yang patut dijadikan referensi adalah dawuh beliau yang tertuang dalam karyanya yang sangat populer (Syarah al-Hikam):

لاتصحب من لاينهضك حاله ولايدلك على الله مقاله
“Jangan berteman dengan orang yang tingkah lakunya tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, dan kata-katanya tidak bisa menunjukkan engkau ke jalan Allah”

Dalam mencari seorang teman, kita harus memilih dengan cermat, karena teman bisa mempengaruhi diri kita. Bila teman kita baik, maka kita pun akan menjadi baik.

Baca Juga:  Bupati Garut Ingatkan Berkembangnya Paham Radikal

Sebaliknya jika teman kita jahat, walaupun kita orang yang baik, lama kelamaan kita akan terpengaruh dan mengikutinya.

Oleh karenanya, carilah teman yang dapat membangkitkan semangatmu utk taat beribadah kepada Allah dan memberikan nasehat serta mengingatkanmu bila engkau berbuat kesalahan.

Imam Sahl bin Abdullah dawuh: barhati-hatilah (jangan) berteman dengan tiga macam manusia, yaitu: Pemerintah yang kejam, ahli Qurra’ yang selalu mencari muka, dan orang tasawuf gadungan (yang bodoh tentang hakikat tasawuf).

اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
Demikian, wallahu a’lam bisshawab.
الفقيرمحمدالهام زبيرنووي

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA