Majalahaula.id – Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Surabaya menggelar pelatihan pendampingan For SaPA di gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada Jumat, 23/12/2022. Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan pesona hari ibu dalam memperingati hari ibu 22 Desember 2022.
Ketua PC Fatayat NU Kota Surabaya, Hj. Camelia Habiba menyampaikan, pelatihan pendampingan konselor ini arahnya mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perempuan dan Anak.
Hj. Habiba menilai masalah perempuan dan anak yang selama ini tidak semua perempuan berani mengutarakan permasalahannya. Sehingga ada kasus baby blues, ada orang tua yang racun anaknya itu karena mereka tidak tahu harus berbagi masalahnya di mana dan kepada siapa.
“Kami punya program for stage suroboyo itu salah satunya adalah For SaPA (forum sahabat perempuan). Jadi, kami ajak teman-teman di kecamatan dan di PAC supaya bisa peka terhadap permasalahan perempuan dan anak,” ujarnya.
Hj. Habiba mengatakan, sebanyak 30 peserta khusus pendampingan konselor yang hadir adalah perwakilan dari masing-masing Pengurus Anak Cabang (PAC) se- Kota Surabaya. Kegitan ini merupakan kali kedua digelar, setelah dilakukan pelatihan di awal tahun.
Hj. Habiba melanjutkan, pihaknya sudah melakukan pelatihan For SaPA di awal tahun dengan fokus bagaimana mengidentifikasi masalah, bekerjasama Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) beserta aktivis, pakar DP5A untuk mengidentifikasi masalah. Sedangkan di akhir tahun ini, peserta dilatih menjadi pendengar yang mampu berikan solusi.
“Kami melatih kader Fatayat menjadi konselornya. Ke depan kami akan bikin modul pendampingan, harapannya bisa punya rumah sahabat yang mudah-mudahan ada semua pihak, termasuk pemerintah kota bersinergi. Kami akan bikin shelter arahnya ke sana, mohon doanya,” tuturnya.
Dalam rangkaian pesona hari ibu yang digelar sejak Jumat 23 – 25 Desember 2022 ini, menghadirkan upgrading Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sahabat FaRA yang digelar besok, Sabtu. Acara ini menghadirkan pihak dari shopee dan dinas koperasi untuk mengisi materi.
Menurutnya, di era sekarang ini harus bersahabat dengan digital, memaksimalkan gadget yang biasanya hanya digunakan untuk membagikan story, tapi sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan cuan dari rumah. Ia juga menilai, kegagalan UMKM bisa disebabkan karena tidak bisa mengelola keuangan dengan benar.
“Dagangan laris tapi tidak bisa produksi lagi karena modalnya juga laris pisan, dalam artinya ludes. Jadi, selain memanfaatkan digital, ada materi pengolahan manajemen keuangan UMKM,” jelasnya.
Hj Habiba mengatakan, sejauh ini UMKM yang tergabung dalam program urip, one banting one produk masih stagnan karena banyak yang tidak bisa packing atau mengemas produk dengan bagus. Mereka hanya mampu memproduksi tapi tidak punya skill untuk pemasarannya.
“Kami menggandeng shopee, menggandeng pemerintah kota, bagaimana produk-produk teman-teman ini bisa masuk di berbagai stakeholder yang ada di kota Surabaya,” imbuhnya.*Ln