Search

Promosi Budaya Indonesia Lewat Mata Kuliah

Promosi Budaya Indonesia Lewat Mata Kuliah

Majalahaula.id – Duta Besar (Dubes) RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta bertemu dengan Ketua Jurusan South, East adn Southeast Studies, Galina Sokolova dan Reina Beneva di Universitas Sofia untuk menindaklanjuti peningkatan status kelas Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah.

Iwan dan kedua profesor dari Universitas Sofia itu membicarakan keberlanjutan program serta upaya bersama yang dapat dilakukan untuk memastikan kesuksesan pelaksanaan mata kuliah wajib mengenai Indonesia, yang sebelumnya selama 10 tahun, kelas Bahasa Indonesia hanya menjadi mata kuliah pilihan bagi para mahasiswa yang utamanya mengambil jurusan South, East and Southeast Studies.

Profesor Sokolova menyampaikan bahwa kelas Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan selama ini selalu mendapatkan tanggapan dan ulasan positif dari para mahasiswa.

Baca Juga:  Antusias Siswa MA Al Maarif Singosari Belajar Jurnalistik

Oleh karena itu, Universitas Sofia telah memutuskan untuk membuat modul kuliah wajib mengenai Indonesia bagi mahasiswa jurusan South, East and Southeast Studies tahun ke-3.

Dalam modul wajib tersebut, para siswa tidak hanya belajar mengenai Bahasa Indonesia, namun juga sejarah, masyarakat sosial, hingga model ekonomi di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Dubes Iwan Bogananta menekankan bahwa KBRI Sofia akan terus berpartisipasi aktif dalam mendukung program yang mempromosikan budaya Indonesia.

Modul wajib mengenai Indonesia di Universitas Sofia dan tingginya minat mahasiswa Bulgaria untuk belajar Bahasa Indonesia tentu merupakan capaian diplomasi Indonesia di Bulgaria.

“Dalam waktu dekat ini akan segera kami komunikasikan ke pihak terkait di Indonesia baik di tingkat pemerintahan maupun universitas negeri dan swasta kredibel… untuk menindaklanjuti seluruh rencana dan kerja sama dengan Universitas Sofia ke depan,” ujar Iwan.

Baca Juga:  Staf Khusus Wakil Presiden Hadiri Wisuda SMA Islam Sidoarjo, Sampaikan Pesan Penting bagi Generasi Muda

Dia menekankan bahwa koordinasi dengan pemerintah pusat di Jakarta sangat penting mengingat tenaga pengajar untuk modul wajib tersebut membutuhkan keahlian khusus dan penyesuaian kurikulum serta metode pengajaran yang telah ditetapkan Kemendikbud RI dengan kebiasaan di Bulgaria.

Setelah selesai berdiskusi, Dubes Iwan dan tim KBRI Sofia melakukan kunjungan singkat ke kelas Bahasa Indonesia yang sedang berlangsung, dengan Thomas Bea sebagai pengajar.

Thomas adalah tenaga pengajar yang ditugaskan oleh kantor Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Kemendikbud melalui KBRI Sofia untuk mengajar di Universitas Sofia.

Dubes Iwan sangat terkesan dengan kelancaran dan keluwesan para siswa Bulgaria memperkenalkan dirinya dalam Bahasa Indonesia.

Universitas Sofia merupakan universitas tertua di Bulgaria yang telah berdiri sejak 1878.

Baca Juga:  Pengurangan Dana bagi yang Telat Lapor Penggunaan Dana BOS 2022

Ketenaran universitas itu berkembang pesat sejak abad ke-17 dengan misi budaya dan pendidikan yang terus berkembang hingga menjadi pusat akademik dan ilmiah penting di wilayah Balkan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA