Search

Sandiaga Uno Isi Stadium Generale di Ubaya

Sandiaga Uno Isi Stadium Generale di Ubaya

Majalahaula.id – Universitas Surabaya (Ubaya) mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno di acara studium generale 2022-2023 seri enam yang bertema “Menakar Indonesia ke Depan: Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka, Teknologi, dan Geopolitik Dunia”.

Rektor Ubaya Dr Ir Benny Lianto mengatakan, pemilihan tema kali ini berkaitan dengan Indonesia sebagai pemegang Presidency of the G-20 tahun 2022.

“Permasalahan global yang terjadi pada hampir seluruh negara di dunia membutuhkan peran pemimpin nasional yang mampu mengelola dinamika geopolitik internasional dan domestik,” kata Benny.

Benny berharap, studium generale ini dapat menumbuhkan dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan pada civitas akademika Ubaya dan masyarakat. Sehingga, dapat menempatkan diri secara benar dan tepat dalam menghadapi berbagai permasalahan kebangsaan yang ada.

Baca Juga:  SD dan SMP di Surabaya Terapkan 2 jam Pendidikan Karakter

“Selain itu juga mendapat gambaran yang holistik tentang perubahan geopolitik dunia yang terjadi saat ini dan dampaknya bagi indonesia di masa depan,” ujarnya.

Sandiaga Uno Isi Stadium Generale di Ubaya

Sementara, Menparekraf RI Sandiaga Uno menyampaikan salah satu ekonomi yang tengah leading adalah industri kreatif, dimana Indonesia menempati urutan tiga di dunia. Ia menilai, ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Perekonomian Indonesia pada tahun 2045 tembus lima besar ekonomi dunia. Prediksinya di posisi keempat. Walaupun tahun depan ada ancaman resesi, tapi kita semua yakin ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh,” kata Sandiaga Senin (19/12/2022).

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan masyarakat tengah memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Oleh karena itu, revolusi 4.0 dan society 5.0 mengharuskan seseorang memiliki learning and innovation skills yang tidak melupakan jati diri kebangsaan, yakni sikap gotong royong.

Baca Juga:  PAC Pergunu Kecamatan Waru Lantik 54 Ranting Basis Sekolah

Di sisi lain, generasi muda dapat menjadi agent of change dengan memiliki 5 kriteria penting. Kriteria tersebut antara lain inovatif, adaptif, dan kolaboratif, berani ambil risiko, menjaga relasi, memiliki dan mengasah soft skill, serta mengenakan prinsip 4AS (kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas).

“Jadilah agen perubahan, bukan kaum rebahan. Mari kerjasama membangun Indonesia maju,” tegasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA