Search

Seumur Hidup Hanya 3 Kali Dinasihati Bapak

Majalahaula.id – Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu KH Abdurrahman Wahid mengaku banyak sekali kenangan tentang ayahnya yang melekat walau Gus Dur sudah 12 tahun meninggal dunia. Meski demikian, seingatnya seumur hidupnya bersama sang ayah hanya 3 kali Gus Dur menasihatinya.

“Satu hal yang bikin saya suka sekali sama Gus Dur adalah karena dalam seumur hidup saya bersama Beliau, Beliau cuma 3 kali ngasih nasihat,” ungkap pemeran Naya di serial OKE JEK ini.

Pertama kali nasihat diterimanya usai Gus Dur dipanggil kepala sekolahnya karena Inayah bolos selama sebulan penuh. Inayah berkisah, saat itu ia baru masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Karena enggak kenal ini situasi baru SMP, jadi saya mikir untuk bolos. Terus akhirnya ketahuan jadi Bapak dipanggil ke sekolah,” ujar Naya.

Baca Juga:  Fahira Idris Langgaran Aturan Kampanye

Tapi yang menarik, menurut Inayah adalah malam itu setelah Gus Dur dipanggil ke sekolah.

“Malamnya Bapak tiba-tiba ngajakin saya ngobrol. Kan serem,” aku alumni Universita Indonesia ini.

Ia mengira Ayahnya akan memarahinya habis-habisan karena bolos sekolah sampai sebulan.
“Ternyata tidak. Bapak malah ngomongin banyak hal. Bapak ngomongin wayang, ngomongin segala macam, cerita segala macam, terus ujungnya cuma nanya gini, kamu kalau gede mau ngapain, kamu lagi senang apa sih? Terus saya bilang enggak tahu, lagi senang nulis cerita,” jawab Inayah kepada Gus Dur.

Dan itulah kali pertama kali sepanjang hidupnya Inayah merasa diberi nasihat ayahnya.

“Yaudah nanti kamu gede nulis ya. Soalnya orang itu cuma bisa jadi genius kalau dia ada ketepatan. Dalam artian gini, kita enggak bisa maksa orang lain untuk berharap dia akan jadi genius gitu,” kata Inayah menirukan nasihat perdana sang ayah.

Baca Juga:  Abdul Mu'ti 3 Pesan Harlah NU

Nasihat kedua yang diingat Inayah adalah momen saat sang ayah meminta maaf karena merasa tidak bisa menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

“Saya senang banget karena Bapak sebagai orang tua memutuskan untuk minta maaf ke anaknya. Minta maaf karena tidak menempatkan istri dan anak-anaknya di posisi prioritas. Karena prioritas Beliau adalah Islam, Indonesia, NU, barulah keluarga,” tutur perempuan yang menggeluti dunia seni peran ini.

Yang terakhir atau nasihat ketiga ketika sebelum Gus Dur meninggal dunia. “Beliau bilang jangan pernah berhenti membaca. Sebagai seorang Muslim saya percaya itu tugas pertama yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad yaitu disuruh membaca. Sama satu lagi, menyitir Al-Qur’an dan Hadits bahwa manusia itu harus bermanfaat sebanyak banyaknya buat manusia lain. Dan itu juga disampaikan sebelum Bapak meninggal,” kenang bungsu dari 4 bersaudara ini.

Baca Juga:  Zainudin Paru Stop Publikasi Hasil Sirekap

Selengkapnya bisa baca di majalah Aula edisi Desember 2022

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA