Search

Perempuan NU Lumajang Bershalawat

Majalahaula.id – Gelanggang Olah Raga (GOR) Wira Bhakti Lumajang tampak begitu sesak dan dipadati dominasi warna hijau ciri khas Muslimat NU dan Fatayat NU, disertai atribut bendera Indonesia dan NU ukuran kecil. Tampak hadir para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), lembaga dan Badan Otonom (Banom) NU Lumajang, serta Bupati Lumajang dan beberapa perwakilan organisasi perempuan di Lumajang.

Itulah gambaran suasana GOR Wira Bhakti Lumajang, Sabtu (03/12/2022) malam lalu. Ribuan kader Muslimat NU dan Fatayat NU Lumajang menggelar acara shalawat bersama bertajuk ‘Perempuan NU Bershalawat’ untuk menyambut 1 Abad NU.

“Alhamdulillah, semua kader Fatayat NU dan Muslimat NU se-Lumajang hadir. Rekanita IPPNU juga hadir. Kita bersyukur bisa melaksanakan peringatan menyongsong 1 abad NU ini. Insyaallah menapaki abad kedua nanti, NU akan lebih semangat, lebih maju, dan semakin diperhitungkan,” ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lumajang, Lailatul Qodriyyah.

Baca Juga:  LPTNU Sumenep Luncurkan Jurnal NU Madura

Sementara itu, Ketua PCNU Lumajang KH Jamaluddin sangat mengapresiasi acara yang diinisiasi PC Fatayat NU Lumajang tersebut. Hal itu menurutnya penting dilakukan sebagai bentuk kolaborasi wadah NU yang menaungi para perempuan. “Selama ini IPPNU bergerak sendiri, Fatayat NU dan Muslimat NU juga begitu, bahkan seakan tidak saling mengenal. Ini adalah permulaan sebagai kegiatan yang sifatnya kolaboratif semua unsur perempuan NU,” puji pria yang lebih akrab disapa Abah Jamal ini.

Ia menjelaskan, dalam rangka 1 abad NU ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah membentuk NU Women yang melibatkan semua banom perempuan NU. Hal ini sebagai wadah silaturahim dengan tiga prioritas progam yang nantinya bisa diadopsi oleh para pengurus Muslimat NU, Fatayat NU, dan IPPNU.

Baca Juga:  Muslimat NU Kabupaten Tulang Bawang Selenggarakan Workshop Leadership

Di antaranya, penguatan perlindungan perempuan dan anak. Karena masih banyak kasus perundungan seksual, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Maka, diharapkan dapat berkontribusi dalam masalah sosial tersebut. “Kedua, yaitu penanggulangan perubahan iklim dan ketiga pemberdayaan perempuan dalam politik sosial ekonomi dan keagamaan,” tegasnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA