Search

DPD Partai Gerindra Jatim Datangi Kantor PWNU Jatim. Ada Apa ?  

Surabaya, AULA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Timur bersilaturahim kepada para kiai di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Jumat (19/03/2021) siang. Silaturahim dari DPD Partai Gerindra ini bertujuan untuk meminta arahan-arahan kepada para kiai.

“Kami meminta arahan-arahan dan masukan yang terkait dengan persoalan strategis menyangkut pembahasan program atau cara membuat strategi,” kata Anwar Sadad, Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur.

Salah satu yang menjadi fokusnya adalah terkait perkembangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pesantren yang masih dalam pembahasan antara DPRD dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Terkait hal itu, saya kira semuanya sekarang ini sedang memantau perkembangan dari DPRD Jawa Timur sedang membahas Raperda pesantren,” ujarnya.

Baca Juga:  BPJPH Bahas Rencana Asesmen Lembaga Halal di Republik Chile

Dirinya menceritakan bahwa saat ini, perkembangan Raperda tersebut masih tahap pandangan umum fraksi-fraksi. “Raperda pesantren kini masih tahap awal. Masih sampai pandangan umum fraksi-fraksi. Meskipun demikian, kami tetap butuh rekomendasi dari para kiai,” papar alumni UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Oleh karena itu, dirinya meminta arahan kepada KH Marzuki Mustamar untuk menentukan beberapa hal terkait substansi Raperda pesantren. “Ketika masuk ke substansi itu kita menentukan beberapa hal yang perlu arahan dari para kiai. Terutama supaya wajah pesantren tidak bergeser dari wajah asli,” terang Anwar.

Sedangkan KH Marzuki Mustamar dalam sambutannya mengatakan, bahwa ada dua komitmen besar yang dipengang oleh NU. “Di NU ada dua komitmen besar yang harus kita jaga yakni komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan. Komitmen keagamaan kita jelas Ahlussunnah wal Jamaah. Sedangkan komitmen kebangsaan jelas NU menganut NKRI harga mati,” katanya.

Baca Juga:  3 Tahun BMT NU Jatim Cabang Panji Giat Mengawal Kemaslahatan Umat

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang ini, dalam hal berislam NU tetap memiliki aturan-aturan yang tidak sampai membahayakan negara. “Termasuk dalam hal bernasionalisme yang tidak sampai menabrak syariat. Itu yang kami jaga,” terangnya.

Oleh karena itu, PWNU Jawa Timur berharap terhadap partai Gerindra agar memiliki perspektif yang sama dengan NU. “Kami punya harapan besar jika gerindra secara umum juga seperti itu. Gerindra yang muslim berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, sedangkan Gerindra secara keseluruhan tetap NKRI harga mati,” pungkasnya. Rof

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA