Search

Yudo Margono Dibesarkan di Kapal Perang

Majalahaula.id – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini akan mengikuti mekanisme pemilihan panglima TNI seperti menjalani fit and proper test di Komisi I DPR. Dirinya merupakan calon tinggal yang diajukan Presiden, Joko Widodo.

Yudo dapat dikatakan dibesarkan sebagai prajurit TNI AL di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Hal ini terlihat dari penugasan awalnya selepas lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988, Yudo langsung mendapat kepercayaan dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.

Setelah itu, pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965 ini ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361. Usai menjadi palaksa, perlahan karier militer Yudo beranjak naik dengan dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

Baca Juga:  Badriyah Fayumi, Penulisan Sejarah Bias Gender

Setelah berpetualang bersama kapal perang, Yudo pun mendapat kesempatan untuk memegang tongkat komando di beberapa satuan. Pada 2004-2008, Yudo mengemban Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tual dan Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.

Setelahnya, ia kembali ke urusan kapal dengan menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini bernama Komando Armada II (Koarmada II) pada 2010-2011 dan Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim pada 2011-2012. Yudo kemudian dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini bernama Koarmada I pada 2012-2014 dan Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL pada 2014-2015.

Selanjutnya, ia ditunjuk menjadi Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan pada 2015-2016, Kepala Staf Komando Armada Republik Indonesia Wilayah Barat (Koarmabar) pada 2016-2017, dan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) pada 2017-2018.

Baca Juga:  Insiden Pesawat Latih Jatuh, Dua Prajurit TNI AL Gugur

Karier militernya terus meroket dengan menduduki beberapa jabatan strategis, antara lain Panglima Komando Armada I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020 dan memantau kehadiran kapal nelayan China yang melanggar karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA