Search

Bupati Pangandaran Dukung IPNU-IPPNU Berkiprah di Sekolah

Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berkunjung silaturahmi kepada H Jeje Wiradinata. Hal tersebut untuk memenuhi audiensi di Kantor Sekretariat Daerah Parigi, Pangandaran, Kamis (18/11/2022).

Kedatangan pengurs IPNU-IPPNU ini disambut baik Bupati Jeje. Bahkan mendukung penuh langkah IPNU-IPPNU, termasuk akan menyapa sejumlah sekolah sebagaimana komitmen kepengurusan di tahun 2023.

“Fokus kita ditujukan pada pengembangan kreativitas pelajar, di samping melakukan kaderisasi, kita juga terus berupaya untuk terus menumbuhkan talenta istimewa dari setiap pelajar di Kabupaten Pangandaran,” kata Luki selaku Ketua PC IPNU Pangandaran.

Selama periode kepengurusannya Luki mengatakan IPNU IPPNU telah melakukan pelatihan yang memicu bakat para pelajar kekinian, seperti halnya pelatihan jurnalistik dan madrasah design grafis. Dia juga menambahkan dengan ditetapkannya kurikulum Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat framing profil pelajar Pancasila, IPNU IPPNU diberikan ruang untuk masuk ke sejumlah sekolah.

Baca Juga:  Ansor Lebak, Kunjungi Korban Pergerakan Tanah

“Implementasi sikap pancasilais, mempraktikan nilai-nilai humanis, dan religiusitas adalah garapan yang sedang kami sosialisasikan Pak. Namun terkadang sulit akses untuk masuk, terutama masuk pada sekolah-sekolah umum,” katanya.

Mendengar hal itu semua, Bupati Jeje sangat antusias mendukung apa yang digagas IPNU IPPNU. Dia langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran untuk bekerja sama memberikan ruang terbuka kepada IPNU IPPNU yang pada saat itu membersamai audiensi tersebut.

“Silakan masuk ke sekolah-sekolah umum, karena sekolah terebut tidak seperti sekolah yang ada di pondok pesantren, yang diberikan lebih dalam pengetahuan keagamaan dan ilmu kepesantrenan lainnya,” ujar Bupati Jeje.

“IPNU IPPNU Juga harus menjadi garda terdepan dalam membentengi kenakalan remaja, mulai dari bahaya narkoba, terutama isu radikalisme yang saat ini 50 persen pelajar menjadi sasaran paling efektif,” tambahnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA