Majalahaula.id – Pesantren memiliki misi mulia dari kehadirannya di muka bumi. Sebab takdir manusia menjadi khalifah sesuatu yang kebetulan. Karenanya, tugas manusia sebagai makhluk yang diberi mandat memimpin di bumi harus bisa menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan serta keadilan.
Menjadi pemakmur bumi tentunya harus memiliki beberapa persyaratan. Di antaranya memiliki kecerdasan, baik kecerdasan spiritual maupun kecerdasan intelektual, serta memiliki kemampuan berinovasi.
“Nah, di sinilah pesantren yang mempunyai karakter sebagai wadah pencetak generasi yang memiliki kemampuan spiritual dan intelektual, serta kemampuan berinovasi agar adaptif dengan kebutuhan zaman,” kata Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat tasyakuran Harlah ke-59 tahun Pondok Pesantren Al Huda Doglo Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (13/11/2022).
Senada, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori menyampaikan bahwa lembaga pendidikan pesantren merupakan metode pendidikan khas Nusantara yang sudah teruji keberhasilan pendidikannya. Adapun pendidikan pesantren minimalnya mempunyai tiga hal yang menjadi prasyarat pesantren. Ketiganya adalah adanya kiai atau pengasuh yang mengajarkan ilmu; adanya santri sebagai anak asuh yang menempuh pendidikan di pesantren; dan adanya ilmu atau kitab yang diajarkan.
“Maka kalau ada pesantren, bahkan membangun gedung yang megah tetapi tidak ada kiainya, atau tidak ada santrinya (yang mukim) dan apalagi tidak pembelajaran kitab di dalamnya maka sejatinya bukanlah pesantren,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thullab, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda KH Habib Ihsanuddin mengatakan bahwa 59 tahun merupakan masa yang panjang. Ia ingat 59 tahun yang lalu setelah pulang dari pondok tidak ada apa-apa. Jangankan gedung, papan tulis dan kapur saja tidak punya.
“Saya mengajar dengan kardus bekas sebagai papan tulis dan arang sebagai kapurnya. Alhamdulillah berkah pertolongan Allah, bimbingan Alm KH Thoha Mu’id guru saya, support dari istri saya dan anak-anak saya, khidmah para guru dan bantuan dari segenap, Al Huda bisa berkembang hingga seperti ini. Alhamdulillah,” katanya. (Ful)