Majalahaula.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan safari ke sejumlah tokoh ulama di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Minggu (30/10/2022).
Ia bersama dengan rombongan pejabat utama Mabes Polri tersebut tiba kota santri dengan menggunakan helikopter yang mendarat di lapangan sepakbola Gondan, Kecamatan Sarang.
Lokasi pertama yang dituju oleh jenderal bintang empat tersebut yaitu Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang.
Di Pondok Pesantren tersebut, ia bersilaturahmi dengan K.H. Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih), K.H. Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur), H. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), K.H. Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror).
Kapolri Peringatkan Anggotanya agar Tak Menggantung Laporan Masyarakat.
Kemudian, Kapolri beserta rombongan menuju Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembangan Ilmu Al Qur’an (LP3IA) Narukan Rembang.
Di Pondok Pesantren tersebut, Listyo bersilaturahmi dengan K.H. Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Gus Zaimul Umam Nur Salim (Gus Umam), beserta tokoh ulama lainnya.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Surati Presiden, Kapolri dan Panglima TNI, Kasus Tak Kunjung Temukan Titik Terang
Usai berbincang cukup lama, Listyo kemudian berpamitan dengan Gus Baha, dan mengatakan akan kembali melanjutkan safarinya.
“Badhe nyantri maleh (ingin belajar lagi),” ucap Listyo sembari masuk ke mobil.
Ia dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke Pondok Pesantren Kauman, Karangturi Lasem Rembang untuk bersilaturahmi dengan K.H. Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem (Gus Zaim).
Dalam kegiatan tersebut, hadir juga Irjen Pol Wahyu Widada, Irjen Pol Argo Yuwono, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, hingga sejumlah kapolres di eks karesidenan Pati.
Profil Pesantren
Pondok Pesantren Al-Anwar merupakan pondok murni yang dirintis oleh Syaikhina KH. Maimoen Zubair, bukan merupakan pondok peninggalan atau warisan. Sepulangnya beliau dari study di Makkah al-Mukarromah, banyak santri yang berdomisili di pesantren Sarang yang berkeinginan untuk belajar kepadanya. Maka, pada tahun 1967 dibangunlah sebuah mushola sederhana yang terletak di muka ndalem beliau sebagai tempat untuk para santri yang mengaji. Di sinilah awal mula dan cikal bakal PP. Al Anwar.
Melihat besarnya animo dari para santri yang berkeinginan nyantri dan khidmat kepada beliau, maka dengan bangunan seadanya mushola tersebut dijadikan sebagai pondok. Bangunan sederhana tersebut mereka gunakan untuk menginap sekaligus untuk tempat mengaji dan khidmah kepada syaikhina KH. Maimoen Zubair.
Oleh mereka sendiri pondok yang diasuh putra KH. Zubair ini diberi nama POHAMA yang merupakan singkatan dari Pondok Haji Maimoen. Kemudian selang beberapa tahun untuk mengenang Abah beliau KH. Zubair Dahlan yang sebelum menunaikan ibadah haji bernama KH. Anwar maka nama POHAMA diubah menjadi Pondok Al-Anwar.