Majalahaula.id – Jika sebelumnya, Gawagis dan Nawaning memeragakan busana muslim dalam Kick Off 1 Abad NU di Tugu Pahlawan Fashion Night akhir Juli lalu, kini giliran para Bupati dan Wali Kota. Para pemimpin daerah se-Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan) berlenggak-lenggok bak peragawan peragawati professional dalam gelaran “Karnaval Nang Tunjungan”, Minggu (30/10/2022).
Adalah Wali Kota Eri Cahyadi yang berinisiatif mengajak para kepala daerah se-Gerbangkertasusila memeragakan batik Khas Surabaya. Para kepala daerah itu diantaranya Wawali Surabaya Armuji, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Para Bupati dan Wali Kota tersebut tak canggung tampil di atas panggung yang juga sebagai catwalk tersebut. Mereka yang saling berpasangan berlenggak lenggok layaknya peragawan dan peragawati.
Batik yang dikenakan pun beraneka ragam corak, bahkan ada yang dikombinasikan dengan tenun dari daerah gerbang kertasusila. Style fashion dan model busananya pun didesain oleh desainer yang berkolaborasi dengan pembatik pada proses pewarnaannya.
Eri mengatakan momentum Hari Batik bulan Oktober ini, ia mengenalkan batik khas Surabaya dengan berbagai corak, seperti Suro dan Boyo, Jembatan Suramadu, Semanggi dan masih banyak lagi yang telah didaftarkan hak ciptanya. “Malam hari ini kita menggerakkan UMKM, kita coba menggerakkan semua UMKM. Sekaligus tadi memamerkan dan menggunakan batik Surabaya yang dipakai oleh kepala daerah gerbang kertasusila dan Forkopimda Surabaya. Alhamdulillah ini menunjukkan bahwa batik Surabaya sudah bisa kita masukkan ke daerah lainnya. Surabaya sekarang sudah ada ciri khas yang dimiliki dan akan terus dikembangkan sampai bisa ekspor ke manca negara,” jelas Eri saat membuka Karnaval Nang Tunjungan, Minggu (30/10/2022).
Eri mengaku dirinya juga sudah bekerja sama dengan Gresik, Lamongan. karena memiliki tenun. Di mana batik dipakai kepala daerah merupakan gabungan tenun dan batik Surabaya. “Itu yang nanti dikembangkan untuk menaikkan UMKM Surabaya, sehingga menjadi nuansa batik yang luar biasa. Untuk pembatik dan designer kalian semua yang membawa batik di Surabaya dipatenkan dan semoga bisa go internasional,” imbuhnya.(Muz/Vin)