Majalahaula.id – KH Abdus Salam Shohib menegaskan bahwa Pesantren bukanlah tempat terjadinya kekerasan apalagi pelecehan. Penegasan itu disampaikan Gus Salam saat menyampaikan sambutan di malam puncak Hari Santri bertajuk Santri Culture Night Carnival (SCNC) di JX Internasional Surabaya, Sabtu (29/10/2022).
Ketua panitia peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) ini juga mengatakan digelarnya perhelatan SCNC ini sebagai bagian ikhtiar dari kaderisasi & regenerasi, baik dalam keilmuan,etika yang luhur, maupun ruh perjuangan serta kesetiaan kepada bangsa. “Malam hari ini sebagai malam puncak peringatan HARI SANTRI NASIONAL, PWNU JAWA TIMUR menggelar acara SCNC WONDERFULL SANTRI dengan penampilan berbagai budaya dan kreatifitas seni santri Nusantara sebagai bentuk kemajemukan dalam kerukunan dan atau kerukunan dalam kemajemukan,” jelas Gus Salam.
Wakil Ketua PWNU Jatim ini menjelaskan berbagai aksi budaya seperti Pendekar Anak-anak dari Pagar Nusa dan Banser Cilik, Santri Yunior kreatif yang dengan Kompak & Semangat melantunkan kemerduan bait-bait aqidatul awam yang menjadi Fondasi Dasar dari Aswaja NU, dan Santri remaja dari pesantren-pesantren sepuh yang dengan ciri khasnya melafadzkan bait- bait Alfiyah Ibnu Malik yang merupakan khazanah pesantren Nahdlatul Ulama. Lalu ada penampilan Gus dan Ning Yunior yang Membacakan Ikrar Santri, penampilan ISHARI Lintas generasi, Tari Saman, Tari Joko Tingkir dan masih banyak lagi.
“Semua ini sebagai pesan kepada publik & masyarakat luas, bahwa pesantren adalah lembaga yang berkualitas, nyaman, aman dan penuh kekeluargaan dalam memberikan pelayanan Pendidikan, Akhlaqul Karimah & keilmuan guna menghantarkan generasi penerus menggapai cita-cita mulia. Pesantren bukan tempat kekerasan, apalagi pelecehan,” tegasnya.
Gus Salam yang juga cucu pendiri Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini menegaskan semestinya bangs aini harus bangga dengan santri-santri Nusantara, yang kualitas keilmuan sama sekali tidak kalah dengan lulusan luar negeri. “Di Platform digital dan di media sosial Indonesia yang mendominasi dakwah moderat adalah Kiai Marzuki, Gus Kautsar, Gus Baha’, Gus Reza, Gus Yusuf dan lain-lain. Beliau-beliau semuanya ini adalah santri-santri produk dalam negeri yang terbukti kedalaman ilmu, penyampaian yang lugas serta memahami budaya masyarakat,” terangnya.(Muz/Vin)