Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Wanita Islam Alkhairaat (WIA) melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad. Kegiatan dipusatkan di Masjid At-Taufiq, Desa Sibalaya Barat, Tanambulava, Sigi, Senin (10/10/2022) malam.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Fiqri Badjuber mengingatkan bahaya ajaran wahabi yang masuk ke desa-desa, dan mempengaruhi anak-anak muda yang kurang memahami ajaran agama.
Ia bahkan menjelaskan aqidah yang diajarkan wahabi seperti melarang maulid, mengharamkan ziarah ke makam orang-orang shalih dan menyifati Allah subhanah wa taala dengan makhluk-Nya.
“Aqidahya wahabi melarang maulid, aqidahya melarang tahlil, dan mensifati Allah dengan sifat-sifat makhluk,” tegasnya.
Olehnya ia berharap dengan peringatan maulid ini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap Rasulullah Shalallah Alaihi Wasallam. Bukti cinta itu terang dia, dengan mengikuti apa yang disunahkan dan diajarkan kepada umatnya.
Alumni Global University Lebanon turut menerangkan, soal kesamaan antara Alkhairaat dan Nahdlatul Ulama (NU). Juga sebagai keluarga besar Ahlusunnah wal Jamaah Asy’ariyah Maturudiyah.
“Kita pertahankan Ahlusuna wal Jamaah dan dengan momen ini untuk hendaknya senantiasa menanamkan cinta kepada Rasulullah,” ajaknya.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sigi, Ryan Hidayat mengatakan peringatan maulid Nabi mengambil hikmah untuk senantiasa memperkuat persaudaraan dan silaturahim.
Ia menjelaskan bahwa GP Ansor adalah organisasi kepemudaan yang di bawah rumah besar NU. Untuk itu ia mengajak para orang tua agar bersama mendorong anak-anaknya untuk bergabung di GP Ansor Kabupaten Sigi. Karena anak muda adalah masa depan bagi kemajuan sebuah bangsa.
“Kalau ada anak-anak muda, mari sama-sama kalau misalnya kami diterima silakan masuk gratis. Insya Allah kita mencari berkah di sini. Dan menghidupkan apa yang diajarkan oleh guru tua dan para kiai,” pungkasnya. (Ful)