Search

Siswa SMK Ciptakan Kacamata Sensor, Bisa Bantu Tunanetra

kacamata sensor smk

Majalahaula.id – Tim dari SMK Al Huda, Kota Kediri, Jawa Timur berhasil menciptkan terobosan baru. Dalam ajang “Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022” tim menciptakan kacamata untuk membantu penyandang tunanetra.

Menurut salah seorang siswa, Daffa Eka Sujianto, produk tersebut merupakan hasil dari materi boothcamp. Materi seperti menjalankan sensor dengan program python, mengirim data sensor ke data IoT (Internet of Things) mendorong Daffa dan tim untuk menciptakan kacamata sensor ini.

“Kami senang bisa lolos sampai ke stage ini karena belum pernah diajarkan materi-materi seperti itu,” kata Daffa pada situs Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud, Jumat (30/9/2022).

Inovasi yang telah mencapai tahap 3 ini telah meloloskan sebanyak 100 siswa dari stage 2 yang terbagi dalam 25 tim. Tim tersebut terdiri atas 6 madrasah aliyah negeri (MAN) sebanyak 8 tim dan 10 SMK sebanyak 17 tim yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia.

Baca Juga:  7 Bulan Menumpang, Akhirnya Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Bisa Belajar lagi di Sekolah

Pada stage ketiga, para siswa didorong untuk menjadi IoT developer. Selain itu, para siswa diajarkan beberapa materi, seperti Foundation & Hardware (IoT), Networking & Communication Basics (Raspberry Pi), dan Software & Platform (MongoDB, PyMongo, UBIDOTS).

Melalui materi yang didapat, tim SMK Al Huda menciptakan kacamata yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik, GPS, kamera, dan speaker. Nantinya, speaker akan memberikan perintah berbelok kepada tunanetra berdasarkan data dari sensor. Oleh karena itu, kacamata tersebut diciptakan untuk membantu tunanetra beraktivitas.

Tantangan Merakit Kacamata Sensor
Tantangan yang dihadapi para siswa SMK Al Huda ini tidak sedikit. Sering kali, mereka tidak berhasil menemukan perangkat keras yang mendukung.

Baca Juga:  RSNU Tuban terima penghargaan inovasi teknologi kesehatan dari BPJS

Selain itu, beberapa sensor juga tidak bisa menangkap sinyal sehingga harus membeli perangkat baru. Dari permasalahan yang dihadapi, Daffa pun berharap, kegiatan tersebut bisa menambahkan waktu untuk mentoring guna menyelesaikan masalah yang terjadi ketika hendak mewujudkan ide.

SMK Al Huda di Kota Kediri ini mempunyai 6 program keahlian, yakni Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Ringan, Komputer Multimedia, serta Teknik Pemesinan yang telah terakreditasi “A” oleh BAN S/M.

SMK ini juga tercatat telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk mendirikan kelas industri, di antaranya Axioo Class Program, DNA Evercoss, TSM Honda, dan Samsung Tech Institute.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA