Semarang. Toni Suhartono (72), peserta tertua yang mengikuti Pendidikan Dasar (PD) Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Semarang, Jumat-Minggu (23-25/9/2022) ini membeberkan alasannya mengikuti kegiatan pengkaderan NU tersebut.
Dirinya ingin memotivasi peserta lain dalam PD PKPNU yang diselenggarakan oleh MWC NU Ngaliyan Semarang itu.
“Saya ingin memotivasi (peserta) yang lain, sing tua ya kok melu (yang tua kok ikut),” jelas Toni.
Pria pensiunan perusahaan pelayaran tersebut berbaur dengan peserta yang usianya rata-rata jauh di bawahnya.
Meski mengikuti kegiatan selama 3 hari berturut-turut dengan jadwal yang padat bahkan hingga tengah malam, dia menyebut kondisinya tetap sehat.
“Pokoknya aman dan sehat, hehe,” ujarnya.
Alasan lain dirinya mengikuti pengkaderan tingkat dasar NU itu adalah dirinya sejak dulu merupakan pengagum tokoh-tokoh NU.
“Dari dulu saya pengagum tokoh NU, karena bapak saya anggota Syubbanul Wathan,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui Syubbanul Wathan adalah embrio dari GP Ansor.
Sementara itu, ketua MWC NU Ngaliyan, Agus Khunaifi menjelaskan bahwa PD PKPNU tersebut cukup menggembirakan, dilihat dari kuantitas dan kualitas peserta selama pelaksanaan.
“Alhamdulillah, pelaksanaan PD PKPNU ini cukup menggembirakan, ada sebanyak 74 pendaftar, dan rata-rata peserta sangat antusias. Jadi kuantitas dan kualitas sesuai harapan,” terangnya.
Dosen UIN Walisongo itu juga menjelaskan bahwa akan dilakukan tindak lanjut dari masukan-masukan peserta selama pelaksanaan PD PKPNU itu.
“Kebetulan ini adalah kegiatan perdana setelah kepengurusan baru, akan kita tindak lanjuti masukan-masukan dari PD PKPNU ini ke dalam program kerja MWC NU ini,” pungkasnya.