Majalahaula.id – Setelah 2 tahun vakum tidak digelar karena pandemi, penganugerahan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Award kembali diadakan tahun 2022 ini. Antusiasme pengurus NU di daerah pun kembali menyala menyambut ajang paling bergengsi antar organisasi NU se-Jawa Timur ini.
Menyambut antusiasme itu, Tim PWNU Jatim Award 2022 melakukan sejumlah langkah strategis. Selain menggelar rapat yang melibatkan seluruh Banom, Lembaga dan Pengurus Cabang, Tim juga membuat sekretariat khusus PWNU Jatim Award 2022 di lantai 3 Gedung PWNU Jatim. Bahkan untuk memompa semangat, Tim juga memperbarui logo PWNU Jatim Award.
Adalah Radian Jadid yang diamanahi membuat logo baru. Logo baru PWNU Jatim Award bernuansa warna hijau dan kuning yang mendominasi. “Saya mendapat amanah untuk mewujudkan visi misi PWNU Award 2022 ini dalam bentuk logo,” kata Jadid yang ditemui di sekretariat PWNU Jatim Award 2022.
Di bawah logo, dituliskan tema PWNU Jatim Award 2022 ini yakni “Sinergi Jama’ah dan Jam’iyah menuju NU mandiri berkelanjutan”. Sementara logo NU terpampang di pojok atas kanan. “Di logo ini kita pakai tulisan NU Award dengan warna emas yang berarti menuju tahun keemasan NU,” ungkapnya.
Sementara dalam logo, huruf N dan U bersambung punya makna tersendiri. “Huruf N dan U bertautan itu maknanya, NU harus bersinergi, sambung menyambung antar badan, Lembaga maupun organisasi di dalamnya,” tutur pria yang juga menciptakan logo PWNU Jatim Award 2019 ini.
Selain itu, antara huruf N dan U, ada angka 1 berwarna putih tepat di tengah-tengahnya. “Iya betul ada titik temunya berupa angka satu. Maksudnya itu melambangkan usia NU yang sudah satu abad,” ujar Jadid yang di Tim PWNU Jatim Award 2022 sebagai anggota tim penilai kategori musholla.
Menurut Jadid, perlu adanya sinergi di kalangan nahdliyin karena akan menjadi potensi besar bila diwujudkan dalam suatu wadah jam’iyah. “Bila tertata dengan baik, akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” tegas Jadid.
Kekuatan luar biasa ini, jika diteruskan akan membuat organisasi NU mempunyai potensi ekonomi, sumber daya manusia dan sebagainya menuju kemandirian NU. “Inilah yang diharapkan sehingga momentum 1 Abad ini, NU benar-benar bisa menunjukkan bahwa NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia atau bahkan dunia,” tandas pria lulusan ITS ini. (Vin)