Search

Mahasiswa UIN Walisongo Ciptakan Qibla Box, Penentu Arah Kiblat Robotik

Majalahaula.id – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menciptakan alat penentu arah kiblat robotik. Fajrullah atau yang akrab disapa Fajrul itu merupakan mahasiswa S2 Magister Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo.

Inovasi Fajrul ini berkaitan dengan ilmu falak, yaitu merujuk pada keilmuan astronomi di peradaban Islam. Biasanya, Ilmu Falak mempelajari pergerakan dan peradaban benda-benda langit.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) pada Rabu (31/8/2022), alat yang diciptakan oleh Fajrul disebut dengan Qibla Box. Inovasi tersebut berhasil menjadi tesis terbaik tingkat universitas dalam wisuda periode 22 Agustus 2022 di Auditorium Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.

Fajrul menuturkan, riset bermula dari permasalahan penggunaan instrumen-instrumen penentu arah kiblat yang sangat bergantung terhadap cahaya matahari. Alhasil, penentuan arah kiblat tidak dapat dilakukan pada ruangan tertutup atau gedung bertingkat yang tidak mendapat cahaya matahari.

Baca Juga:  15 Juta Buku Digital Diluncurkan

Selain itu, penentuan arah kiblat terbatas oleh waktu karena hanya bisa dilakukan pada siang hari ketika matahari muncul.

Fajrul memaparkan, pengoperasian Qibla Box tidak membutuhkan cahaya matahari. Alat tersebut dilengkapi dengan chip kompas dan GPS yang secara otomatis dapat terkoneksi dengan satelit.

Selain itu, harga Qibla Box cenderung lebih murah dibandingkan dengan instrumen-instrumen penentu arah kiblat lainnya yang bisa mencapai belasan juta rupiah.

“Perancangan dan perakitan Qibla Box hanya membutuhkan budget sekitar Rp 400-500 ribu dan komponen-komponennya bisa dengan mudah dibeli.” ungkap Fajrul.

Lebih lanjut mahasiswa S2 Magister kampus UIN Walisongo itu mengatakan, Qibla Box memiliki kelebihan perhitungan atau algoritma arah kiblat. Hal itu disebabkan karena Qibla Box merupakan instrumen robotik.

Baca Juga:  Tingkatkan Profesionalitas Guru, Kemenag Gandeng LPDP Danai PPG 

“Karena instrumen robotik, Qibla Box memiliki kelebihan perhitungan atau algoritma arah kiblat, sehingga suatu tempat dapat diketahui secara langsung tanpa melakukan perhitungan arah kiblat lagi secara manual,” tambahnya.

Penggunaan Qibla Box tidak membutuhkan waktu yang lama, sangat mudah dan sederhana. Pengguna cukup menyambungkan kabel yang sudah terkoneksi pada Qibla Box dengan menggunakan power bank.

Selanjutnya, Qibla Box diputar hingga angka koreksi pada layar LCD menjadi 0° dan Qibla Box telah menghadap kiblat.

Meski begitu, Fajrul mengungkapkan bahwa Qibla Box masih memiliki banyak kekurangan dan perlu pengembangan.

“Instrumen ini asih dapat dikembangkan lebih baik lagi,” ujar Fajrul.

Mahasiswa UIN Walisongo itu berharap, nantinya Qibla Box dapat menjawab permasalahan penentuan arah kiblat yang ada serta masyarakat umum dapat menggunakannya dalam penentuan arah kiblat dengan mudah dan efisien.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA