Majalahaula.id – Banyak cara ditempuh demi menyambut usia seabad Nahdlatul Ulama (NU). Tak hanya acara seremonial atau penguatan organisasi semata. Menjelang peringatan 1 Abad NU, warga NU di Nganjuk, Jawa Timur memilih memberi kado berupa pembangunan musala untuk warga terdampak musibah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Musala yang diberi nama An-Nahdlah itu merupakan hasil donasi dari Jamiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Nganjuk yang dikumpulkan sejak awal tahun 2022. Pembangunan tempat ibadah itu terletak di Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nganjuk, KH. Hasyim Afandi menyatakan pembangunan musala ini sepenuhnya untuk kemaslahatan umat, khususnya yang kemarin juga terdampak musibah Erupsi Gunung Semeru. “Pertama kami sampaikan turut berduka atas musibah erupsi, kedua kami menyampaikan amanah berupa uang ini agar bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan ummat, khususnya warga NU yang kemarin turut terdampak Bencana Erupsi Gunung Semeru”, ungkap Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Nganjuk itu.
Uang hasil donasi masyarakat Nganjuk sebesar lebih dari Rp 400 juta, diserahkan kepada perwakilan PCNU Kabupaten Lumajang. “Yang jelas, kami mengucapkan banyak terima kasih telah dibantu oleh teman-teman PCNU Lumajang dalam pendistribusian amanah ini”, tambah Kiai Hasyim.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Lumajang, Jamaluddin menyampaikan terima kasih atas kepedulian nahdliyin Nganjuk pada masyarakat Lumajang. Sebab, Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu tidak hanya merusak rumah, dan tempat ibadah. Akan tetapi masyarakat juga turut terdampak bahkan banyak yang menjadi korban. “Sekali lagi kami sampaikan terima kasih banyak atas kepeduliannya, kepada kami masyarakat kabupaten Lumajang. Insya uang donasi ini akan kami maksimalkan untuk pembangunan mushollah,” ucap Ketua PCNU Kabupaten Lumajang, Jamaluddin.
Lebih lanjut, Jamaluddin menjelaskan secara rinci rencana penggunaan uang donasi ini untuk pembangunan musala di area kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Candipuro karena disesuaikan kondisi di lapangan. “Perlu kami jelaskan juga kyai, kenapa pembangunan musala tidak di lokasi relokasi sebab salah satu mekanismenya harus melalui SK bupati, dan untuk fasilitas umum termasuk musala telah ditetapkan akan dibangun oleh TNI-Polri,” jelasnya.
Targetnya, pembangunan musala ini akan diselesaikan dalam waktu cepat. Agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat di Kecamatan Candipuro untuk beribadah. (Vin)