Search

Pondok Pesantren Falahul Muhibbin Jombang, Gelar Program Pesantren Tani NU

Bertempat di Pondok Pesantren (PP) Falahul Muhibbin, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) menggelar program Pesantren Tani NU.

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek, KH Hamdi Sholeh mengapresiasi kegiatan progrom Ngaji Tani NU yang diselenggarakan LPPNU Diwek.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat membekali petani ilmu tentang permasalahan pertanian dan mengoptimalkan pengolahan pertanian melalui LPPNU,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua LPPNU Kecamatan Diwek, Agus Fahmi Arwani menjelaskan, program Ngaji Tani NU tersebut dimulai hari ini (31/05/2022) sampai dengan 2 agustus 2022.

“Ngaji Tani NU ini akan dilaksanakan setiap Selasa. Ini tadi adalah edisi perdana,” ungkap pria yang akrab disapa Fahmi ini.

Menurutnya, edisi perdana Ngaji Tani NU itu diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pengurus ranting LPPNU se-Kecamatan Diwek.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Sumenep, Adakan Manasik Haji di Kegiatan Pramuka

“Kami ingin menguatkan semangat warga NU dalam bidang pertanian serta mengoptimalkan petani dalam kelembagaan LPPNU yang bekerjasama dengan dinas pertanian Kabupaten Jombang,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menguatkan semangat dalam bertani serta mewujudkan cita-cita kemakmuran petani dalam mengolah hasil pertanian melalui Ngaji Tani NU.

Pihaknya berharap, dengan program Ngaji Tani NU, akan tercapai petani yang maju dalam keilmuan, mandiri dalam budidaya dan tentunya mengharap keberkahan melalui LPPNU.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Muhammad Roni dalam materinya menerangkan tentang kegiatan pertanian yang perlu mendapatkan perhatian dari proses hulu (budidaya) hingga hilir (pemasaran).

“Penting sekali menekankan proses pemasaran hasil pertanian. Sebab, banyak petani yang mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran,” tandasnya.

Baca Juga:  Pesantren Al-Hamid Siap Jadi Tuan Rumah Pembukaan Munas dan Konbes NU 2023

Ia menambahkan, akan ada keberlanjutan materi yang akan disampaikan kepada peserta. Sehingga ada kesinambungan materi pertanian yang akan didapat para petani NU.

Kerjasama Dinas

Dinas Pertanian (Disperta) Jombang berharap peran Pesantren Tani Nahdlatul Ulama (PTNU) dalam mendongkrak pertanian. Salah satunya program rencana tindak lanjut (RTL) harus diperkuat.

Itu disampaikan dalam pertemuan di PP Falahul Muhibbin Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang Selasa (26/7) kemarin. Agenda itu merupakan serangkaian kegiatan anggota Komisi IV DPR-RI Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema). Turut hadir dalam kegiatan Kepala Disperta Jombang M Rony, perwakilan dari MWC NU dan PWNU Jawa Timur.

”Jadi hari ini (kemarin, Red) kita bisa dipertemukan dengan banyak unsur, mulai petani di pesantren, pemerintah daerah punya 120 PPL, camat yang punya wilayah dan MWC NU, sampai Jawa Timur,” kata Rony.

Baca Juga:  Pesantren Al Hidayah Aceh Tamiang Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila

Diharapkan, dengan bertemunya seluruh jajaran itu berdampak signifikan ke pertanian. ”Bisa mengguncang pertanian di Jombang,” imbuh dia.

Pihaknya optimistis, sebab jajaran yang hadir dari pusat hingga daerah sudah komplet. ”Ada pengurus wilayah, kemudian Ning Ema DPR pusat sana pengawal kebijakan, dan petani,” imbuhnya.

Menurut dia, adanya PTNU merupakan salah satu upaya mendongkrak pertanian. ”Tinggal bagaimana yang sudah dibangun ini dikembangkan. Salah satunya RTL (rencana tindak lanjut). Artinya proprototype model PTNU ini bagaimana dikemas sedemikian rupa. Sehingga ‘ke depan layak jual’,” tutur dia.

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA