Universitas Ivet (Unisvet) Semarang akan menggelar diskusi desain kolaborasi pendidikan interdisipliner yang akan menampilkan lima ilmuwan dari beberapa perguruan tinggi lintas benua.
Sekretaris Yayasan Pembina IKIP Veteran Semarang Nadzifin Nasikh mengatakan, para ilmuwan dari lima perguruan tinggi di kawasan Benua Asia, Eropa, dan Afrika itu akan berdiskusi bersama para dosen dan mahasiswa Unisvet.
“Mereka itu adalah Prof Elchin Ghashimov vice president kota Moskow Uni Samara Rusia, Prof Nik Nazri bin Nik Ghazali Associate Professor Fakultas Teknik Universitas Malaya, Sanchita Saha kepala sekolah-koordinator kursus Afiliasi UG penjangkauan global EIILM kolkata India/principal-UG Affiliated courses coordinator global outreach EIILM kolkata India,’ terangnya.
Selain itu, ikut bergabung Mr Youssef Baqil peneliti bidang hukum publik dan ilmu politik universitas Hassan First-Maroko dan Prof Sukree Langputeh wakil rektor untuk hubungan alumni internasional Universitas Fatani Thailand.
“Mereka akan berdiskusi dengan para dosen dan mahasiswa dengan mengusung tema ‘Gaining insight into intetdiciplinary education collaboration’ (Memperoleh wawasan tentang kolaborasi pendidikan interdisipliner),” kata Nadzifin mantan Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (9/7).
Disampaikan, acara diskusi akan berlangsung di aula gedung serbaguna yang baru saja selesai dibangun, Selasa (12/7) pukul 13.00. Kegiatan digelar memaksimalkan agenda sejumlah ilmuwan lintas benua yang sedang melakukan kunjungan ilmiah ke Unisvet.
“Agenda diskusi akan diawali dengan pidato kunci Wali Kota Semarang H Hendra Prihadi, dilanjutkan dengan paparan pembicara utama Prof Rustono Rektor Univet dan KH Ahmad Suudi Ketua Yayasan Pembina IKIP Veteran Semarang,” terangnya.
Dia menambahkan, kegiatan diskusi diharapkan dapat memacu pertumbuhan Univet, pengembangan dari IKIP Veteran (Ivet) yang sejak 2016 statusnya ditingkatkan menjadi universitas dengan penambahan sejumlah prodi.
“Saat ini Unisvet mengelola tiga fakultas dengan membawahi 23 program studi (prodi). Pengalaman panjang selama mengelola lembaga pendidikan tinggi setingkat institut dengan konsentrasi ilmu pendidikan dan keguruan, menuntut kami untuk tidak berhenti dalam berkreasi dan berinovasi dalam mengelola PTS berstatus universitas,” ujarnya.
Humas Unisvet Semarang Ridlo Fathurrahman menjelaskan, di sela mengikuti acara ilmiah di kampus Unisvet para ilmuwan dari mancanegara akan mengikuti program city tour ke beberapa lokasi wisata di Kota Semarang.
“Sebagai bagian dari masyarakat Kota Semarang Unisvet juga berpartisipasi mengenalkan potensi-potensi wisata di ibukota Jateng ini termasuk kepada mitra-mitra kami dari mancanegara,” pungkasnya.