Search

3 Penyakit yang Rentan Muncul Setelah Idul Adha

Momen hari raya Idul Adha kental dengan perayaan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing, domba, kerbau, atau lainnya. Setelah menyembelih, masyarakat akan merayakan momen hari raya Idul Adha dengan menyantap menu olahan daging bersama-sama.

Menu olahan daging kurban terutama sapi dan kambing, umumnya sangat menggugah selera dan digemari masyarakat. Sayangnya, terlalu banyak menyantap menu Lebaran ini bisa membawa dampak tak baik bagi kesehatan tubuh. Sejumlah gangguan kesehatan juga rentan kambuh jika asupan makanan berbahan dasar daging ini tidak dibatasi.
Lantas, apa saja gangguan kesehatan yang sering muncul saat lebaran Kurban?

Penyakit setelah Hari Raya Kurban Dilansir dari laman RSIA Bina Medika, terdapat dua jenis penyakit kronis yang rentan muncul saat perayaan Idul Adha. Keduanya adalah kolesterol tinggi dan asam urat.
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Kolesterol tinggi Makanan berbahan dasar kambing atau sapi sangat umum disajikan selama hari raya Idul Adha. Baik daging sapi atau kambing, mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Meski demikian, keduanya juga merupakan sumber lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) jika dikonsumsi berlebih. Kadar kolesterol jahat yang tinggi atau berlebih bisa menumpuk pada dinding arteri, lalu mengeras, dan menyempitkan saluran darah.

Baca Juga:  ID FOOD Ciptakan Avatar Teknologi Digital SIMA untuk pengelolaan Aset Perseroan

Jika hal ini terjadi, dalam jangka panjang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke lantaran terjadi penyumbatan di pembuluh darah jantung dan otak.

2. Asam urat Asam urat juga menjadi penyakit yang kerap kali kambuh saat perayaan hari raya Idul Adha. Dilansir dari Healthline, asam urat adalah salah satu penyakit yang menyebabkan radang sendi di beberapa bagian tubuh, seperti jempol kaki. Biasanya, penderita asam urat wajib untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi. Daging merah, seperti daging sapi atau kambing merupakan jenis daging yang memiliki purin cukup tinggi.

Selain itu, jeroan sapi atau kambing yang sering kali ikut diolah menjadi menu Lebaran juga mengandung purin yang sangat tinggi. Oleh karena itu, konsumsi jeroan hewan kurban sebaiknya dihindari agar terbebas dari gangguan kesehatan asam urat.

Baca Juga:  Rekomendasi Tempat Makan Legendaris di Surabaya, Ada yang Berdiri sejak 1945

3. Gangguan pencernaan Selain kolesterol tinggi dan asam urat, penyakit yang seringkali muncul saat Lebaran adalah gangguan penecernaan seperti diare dan sembelit.

Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, diare bisa dipicu oleh kelebihan konsumsi makanan asam, pedas, dan bersantan. Saat Idul Adha, tak jarang makanan yang disajikan bercita rasa asam, pedas, sekaligus bersantan. Selain itu, beberapa orang juga kalap dan tidak bisa mengatur pola makan dengan baik. Inilah penyebab diare rentan muncul saat momen Lebaran. Adapun sembelit, bisa terjadi lantaran tubuh lebih banyak menerima asupan karbohidrat dan kekurangan serat. Pasalnya, daging tidak memiliki kandungan serat di dalamnya.

Tips aman konsumsi daging

Konsumsi daging kurban memiliki risiko tinggi, terutama bagi pengidap kolesterol tinggi maupun asam urat tinggi. Namun demikian, bukan berarti tidak boleh mengonsumsinya sama sekali. Masyarakat hanya perlu membatasi konsumsi daging, agar kolesterol dan asam urat tidak kambuh, ataupun memicu gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.

Masih dari laman RSIA Bina Medika, berikut tips aman mengonsumsi daging saat hari raya Idul Adha: Tidak makan daging secara berlebihan. Angka aman konsumsi daging yang direkomendasikan adalah 1–3 kali makan per pekan dengan berat 56–85 gram per porsi. Pilih bagian daging yang tidak berlemak, misalnya bagian has dalam. Hal ini karena kandungan lemak jenuh pada daginglah yang memengaruhi kerja hati serta dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Hanya konsumsi bagian daging, dan hindari mengonsumsi jeroan seperti hati atau usus.

Baca Juga:  Resep Hamburger Steak ala Jepang

Hindari pula daging yang telah melalui pemrosesan seperti sosis atau ham. Konsumsi sayur dan buah untuk mengimbangi kolesterol dari daging. Pastikan ada sayuran dan buah dalam seporsi makanan bersama daging. Sebaiknya hindari memasak daging dengan digoreng atau dibakar, dan pilih pengolahan masakan dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang dengan sedikit minyak.

Untuk menu masakan daging yang berkuah seperti gulai, sop daging, atau tongseng, hindari santan dan garam yang berlebihan. Imbangi pula dengan olahraga teratur, dan tetap rutin lakukan pemeriksaan kadar kolesterol, asam urat, serta kontrol ke dokter.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA