Search

Innalillah, Balita Ustaz Buya Arrazy Meninggal Tertembak Senpi

Ustadz Buya Arrazy Hasyim. (Foto: Viva.co.id)

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Musibah berat mendera Ustaz Buya Arrazy Hasyim dan keluarganya. Putranya yang masih berusia tiga tahun, HSW, meninggal dunia setelah tertembak senjata api (senpi) atau pistol yang dimainkan oleh kakak korban berinisial H (5 tahun) saat berada di rumah istri Buya Arrazy di Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu siang kemarin.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Polisi M Ganantha menjelaskan, peristiwa memilukan itu bermula ketika anggota Kepolisian RI yang bertugas mengawal Buya Arrazy tengah melaksanakan salat zuhur. Saat itu, anggota tersebut menyimpan senpinya di dalam tas dan ditaruh di tempat yang dirasa aman. “Senpi dinas,” katanya dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga:  Jatim bakal Dilanda Suhu Panas hingga Oktober, Awas Heat Stroke

Tiada disangka, tas milik anggota itu bisa dijangkau oleh H, anak pertama Buya Arrazy. Senpi di dalam tas dikeluarkan bocah tersebut lalu dibuat mainan. Lalu terjadilah kejadian yang tidak diinginkan itu. “Korban putranya [Buya Arrazy] yang kecil umur tiga tahun. yang menyalahgunakan senpi, putranya umur lima tahun, sama-sama cowoknya,” ujar AKP Ganantha.

Dia mengatakan, peristiwa tersebut tidak dilanjutkan secara hukum oleh Polres Tuban karena pihak Buya Arrazy sudah mengikhlaskan dan menganggap itu sebagai musibah. Korban juga sudah dimakamkan tanpa diotopsi. “Buya enggan berkomentar karena ini musibah dan sudah memaafkan karena ini murni kesalahan anak kecil. Untuk kronologi dan lain-lain Buya tidak mau mengungkap,” tandas Ganantha.

Baca Juga:  Aswaja NU - KBRA Jatim Gelar Ruqyah Massal

Dia mengatakan anggota yang mengawal Buya Arrazy berasal dari Markas Besar Kepolisian RI, bukan bertugas di Polres Tuban. Segera setelah kejadian itu, anggota dimaksud langsung ditarik oleh Satuan Kerja (satker)-nya di Mabes Polri. Karena itu Ganantha mengaku tidak tahu ketika ditanya lebih rinci soal pemeriksaan terhadap anggota tersebut.

“Kalau tindaklanjut selanjutnya kami belum tahu karena satkernya [di Mabes Polri] langsung mengambil,” ucap Ganantha.

Buya Arrazy Hasyim adalah seorang pendakwah kelahiran Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dari istrinya yang asli Tuban, dia dikarunia dua putra dan satu putri. Buya Arrazy menyelesaikan pendidikannya di SD hingga MTsN di kota kelahirannya di Payakumbuh. Ia kemudian melanjutkan ke MAN 1 Model Bukittinggi pada 2004. S1 hingga S3 dia tempuh di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Baca Juga:  Kemacetan Arus Mudik Dimulai, Jawa Timur Masih Landai

Pendakwah bermadzhab Syafi’iyah dalam fikih dan Asy’ariyah dalam akidah itu kini mengasuh Ribath Nouraniyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah dzikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Buya Arrazy juga merupakan dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.

NF

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA