Search

Gelar Seminar, NU Kalbar Hadirkan Mantan Aktivis HTI

Nahdlatul Ulama khususnya di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) perlu secara aktif melakukan upaya pencegahan dan mitigasi dini. Hal tersebut terkait menghadapi berbagai tantangan akibat munculnya berbagai paham dan gerakan radikal serta puritanisme ekstrem yang merebak.

Hal ini disampaikan Rony Ramadhan Putra, mantan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam agenda Webinar Series #1 yang mengangkat tema Narasi Kecil NU Kalimantan Barat, Catatan Masa Khidmat 2017-2022. Acara digelar PW Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kalbar secara online, Selasa (21/06/2022).

“Sejak berdirinya tahun 1926 silam yang dipelopori oleh KH Hasyim Asy’ari, tantangan demi tantangan selalu hadir,” katanya.

Semakin terbukanya informasi, setiap jiwa bebas mengekspresikan diri, tak terkecuali dalam menampilkan keyakinan keagamaan berdasarkan doktrin kelompok tertentu. Dan hal tersebut merupakan tugas yang tidak mudah bagi NU.

Baca Juga:  Ketua Fatayat NU di Kalbar Gencarkan Bahaya Stunting

“Karena NU bertugas menjaga situasi dan kondisi keberagaman di Indonesia tetap kondusif, sebab berkembangnya sistem demokrasi memberikan ruang begitu luas bagi siapapun untuk mengemukakan pendapatnya,” terang dia.

Ia mengungkapkan bahwa propaganda di dunia maya yang menjadi tantangan NU Kalbar adalah saluran Pontianak Bertauhid dan diduga kuat terafiliasi dengan organisasi terlarang, yakni HTI.

“Permainan narasi dalam memelintir ayat, perkataan ulama, serta membolak-balik situasi merupakan ciri khas mereka,” terang dia.

Kelompok radikal dalam memasarkan ajaran juga merambah dalam channel Youtube ‘Dakwah Khatulistiwa’. Yang mana mereka menyelenggarakan diskusi online dengan nama “Ijtima’ Ulama Aswaja Kalimantan Barat”, dan intinya menjadikan khilafah sebagai solusi tuntas setiap permasalahan yang ada.

Baca Juga:  Kabar Duka, Ning Datul Putri Rais Aam PBNU Wafat

Ia menyatakan, di Kalbar, penggarapan platform digital masih kalah dibanding optimasi kelompok ekstrem. Apalagi mereka mencoba mengadu domba antara masyarakat dan ulama melalui penyematan nama Aswaja.

Namun demikian dirinya bangga karena di Facebook dan instagram NU Khatulistiwa rutin mengabarkan setiap event keaswajaan yang terjadi di Kalbar.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA