Banyak harapan yang disematkan kepada Nahdlatul Ulama di segala sektor. Baik mereka yang memiliki kegandrungan dalam hal politik, pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Potensi warga dan pengurus hendaknya dapat dioptimalkan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pengusaha Nahdliyin atau dari keluarga besar NU memiliki peran sangat strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional, maupun di tingkat global. Menurutnya hal ini membuat kehadiran para pengusaha asal NU sangat dibutuhkan Indonesia.
“Para pengusaha Nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global,” katanya, Rabu (08/06/2022).
Hal tersebut disampaikannya pada acara Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) periode 2022-2027 di Hotel Sultan, Jakarta. Karena itu yang harus segera dilakukan adalah bergerak dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Airlangga berharap, HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru. Pemerintah, kata Airlangga, siap bekerja sama untuk mendukung peningkatan dan pertumbuhan para pengusaha Nahdliyin. Salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program KUR telah menjadi pembiayaan mudah dan murah, serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultramikro, mikro, kecil, maupun menengah.
Ketua umum Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87 persen dan merupakan yang terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.
Pria 59 tahun ini berpesan agar HPH mampu meningkatkan kapasitas para anggotanya.
“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” kata dia.
(Ful)