Majalahaula.id – Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf (Puang Makka) menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai dewan penasehat atau Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Puang Makka mengungkap kondisi kesehatan dan hal lain jadi faktor yang membuatnya memutuskan mundur.
“Masalah mundur atau tidak, hal yang biasa. Untuk saya banyak yang harus saya pertimbangkan, sehingga saya mengambil (keputusan) melepaskan jabatan saya selaku Mustasyar PBNU,” kata Puang Makka di Makassar, Selasa (10/12).
Puang Makka menerangkan alasan dirinya untuk mundur sebagai Mustasyar PBNU dikarenakan pertimbangan kesehatan yang membuatnya tidak dapat menghadiri berbagai kegiatan yang diselenggarakan PBNU.
“Saya mohon maaf karena saya tidak pernah menghadiri pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan tingkat PB, karena setiap ada kegiatan saya diperhadapkan pada persoalan kesehatan saya dan selalu bertepatan dengan kegiatan yang kalah pentingnya.
Selama menjabat sebagai Mustasyar PBNU, Puang Makka mengaku tidak pernah sekali pun bertemu langsung baik Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf maupun pengurus lainnya.
“Saya berharap bisa bersilaturahmi di luar kegiatan, tidak pernah ketemu. Aneh, kan, kalau mustasyar tidak pernah ketemu dengan ketua umumnya dan pengurus lainnya,” jelasnya.
Bahkan, kata Puang Makka, KH. Yahya Cholil Staquf sejak dilantik sebagai Ketua Umum PBNU sudah tiga kali datang ke Makassar, namun dirinya tidak pernah dihubungi.
“Dengan pertimbangan itu, saya berpikir bahwa keberadaan saya selaku Mustasyar tidak terlalu penting bagi PBNU,” katanya.
Terkait Musyawarah Luar Biasa (MLB) yang akan digelar, Puang Makka menanggapi informasi tersebut bahwa MLB itu hal yang biasa dalam sebuah organisasi.
“Muslub, kongres, muktamar, itu sesuatu hal yang biasa. Itu semua terjadi di semua organisasi,” katanya.