Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Batu meluncurkan proyek sosial bertajuk ‘Bergerak Berdampak’ yang berfokus pada pengembangan potensi desa, khususnya di bidang pertanian.
Program pemberdayaan masyarakat ini perdana dilaksanakan di Desa Grejeg, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, Pulau Bawean, pada Ahad (08/12/2024).
Ketua PC IPNU Kota Batu mengatakan, Muhammad Syahri Santoso, Desa Grejeg memiliki kemiripan potensi sumber daya alam dengan Kota Batu. Namun, kesadaran masyarakat dalam pengolahan yang optimal masih perlu ditingkatkan.
“Sebelum berangkat ke Bawean untuk Konferensi Wilayah (Konferwil) PW IPNU Jatim, kami sempat berdiskusi dan mendapatkan informasi mengenai potensi alam Desa Grejeg yang hampir sama dengan Kota Batu. Namun, pengelolaan hasil pertaniannya belum maksimal,” ujarnya (09/12)
Informasi inilah yang membuat IPNU Kota Batu tergugah untuk membuat sosialisasi terkait Ragam Pengolahan Buah Endemik kepada masyarakat Desa Grejeg. Melalui program ini, IPNU Kota Batu berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi sumber daya alam yang dimiliki desa, mendorong mereka untuk mengolah serta memanfaatkan potensi tersebut secara optimal.
“Buah sukun, mangga, nangka di sana melimpah, tapi sampai tidak ada harganya. Padahal buah-buahan tersebut bisa dijadikan produk turunan (kripik, jenang, sirup) seperti di Kota Batu,” terangnya.
Syahri mengungkapkan, proyek sosial ini mendapat perhatian yang cukup tinggi dari masyarakat Desa Grejeg. Antusiasme mereka menunjukkan bahwa masyarakat sangat terbuka terhadap ide-ide baru untuk memajukan desanya.
Sementara salah seorang warga Desa Grejeg, Murtazam merasa senang dengan sosialisasi ini. Ia dan masyarakat yang lain merasa termotivasi untuk mengembangkan potensi desanya dan berharap program ini dapat berkelanjutan dengan pembentukan kelompok tani untuk mengolah hasil pertanian.
“Harapannya ke depan tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi, namun juga dapat diimplementasikan secara konkret melalui pembentukan kelompok masyarakat yang fokus pada pengolahan hasil pertanian, pemasaran produk, dan pengembangan wisata berbasis pertanian,” pungkasnya.