Search

Khofifah-Emil Isi Masa Tenang dengan Ziarah Makbarah Pendiri NU-Gus Dur

Majalahaula.id – Saat masa tenang, Paslon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak ziarah ke makam pendiri NU Hadlaratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari dan juga ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Minggu (24/11/2024).

 

Khofifah dan Emil tampak khusyuk memanjatkan doa. Terutama Khofifah yang memang memiliki kedekatan dengan Gus Dur. Bagi Khofifah, Gus Dur adalah guru dan juga ulama yang memberikan banyak pelajaran hidup. Tidak hanya itu, Khofifah juga termasuk orang kepercayaan Gus Dur.

 

Di mana saat menjabat sebagai presiden, Khofifah dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan juga Kepala BKKBN.

Baca Juga:  Giliran Ansor Kota Semarang Bagikan Ribuan Takjil

 

“Gus Dur adalah guru saya. Betapa bahwa semasa hidupnya beliau mengajarkan pada kita semua tentang pentingnya membangun persatuan, persaudaraan dan membangun harmoni,” kata Khofifah.

 

“Itu adalah satu warisan yang ditinggalkan Gus Dur untuk bangsa kita semua. Bahwa kita semua harus bersatu dalam persaudaraan. Meski beda agama, beda suku, beda bahasa,” imbuhnya.

 

Khofifah juga menceritakan bahwa dirinya adalah orang yang diberi wasiat Gus Dur. Tepatnya 2 tahun dan 2 bulan sebelum wafat, beliau pesan pada Khofifah, agar nanti kalau beliau wafat dibantu nisannya ditulisi “The Humanist Died Here”.

 

Pesan itu bahkan disampaikan Gus Dur tiga kali padanya. Ia bahkan mengkroscek ke beberapa kawan dekat Gus Dur apakah juga diberi wasiat serupa. Namun ternyata tidak.

Baca Juga:  Agustusan, Muslimat NU Jepara Tampilkan 17 Grup Hadrah

 

“Saya baru berani menyampaikan setelah haul Gus Dur yang ke lima di Tebuireng. Maka kalau panjenengan ziarah maka ditulisi Here Rest a Humanist. Di sini beristirahat bapak kemanusiaan. Jadi saya ingin sampaikan bahwa Gus Dur lebih senang disebut sebagai bapak kemanusiaan, bukan bapak pluralisme. Karena pluralisme merupakan sub dari humanisme,” tegas Khofifah. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA