Search

Jatman Jatim Tekankan Jaga Persatuan saat Pilkada 2024

Majalahaula.id – Idaroh Wustho Jamiyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Jatim melaksanakan silaturahim dan istighotsah di Aula Jatman Jatim, Gedung PWNU Jatim, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini salah satunya bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di momen Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

“Tujuannya hanya satu, mudah-mudahan kita semua mampu berkhidmat dan berbakti kepada umat Nabi Muhammad SAW. Dan menerapkan ajaran thariqah yang selalu perduli dengan keutuhan bangsa dan negara,” ujar Mudir Jatman Idaroh Wustho Jatim, KH Musthofa Quthbi Badri, seusai acara.

Selain itu, agenda silaturahim dan istighotsah yang dilaksanakan Jatman Jatim setiap bulan ini karena ingin meningkatkan silaturahim, silatul fikir, dan silatul qalbi. Yakni, suatu hubungan batiniah yang kuat dengan seluruh Idarah Syu’biyah Jatman di tingkat kabupaten/kota se Jawa Timur.

Baca Juga:  Inallilahi, Keluarga Besar NU Rajadesa Berduka

“Itu saja yang kita inginkan dengan berkumpul, beristighotsah, dan silaturahim, sesuai dengan ajaran beliau para pendiri jamiyah NU dan an pendiri Jatman,” ungkapnya.

Dirinya menyebutkan, selama ini yang dilakukan Jatman Jatim sampai tingkat Idaroh Syu’biyah di Jawa Timur, sebenarnya para kiai dan mursyid thariqah selama 24 jam selalu bergaul dengan rakyat Indonesia. Oleh karenanya, itu barokah para kiai dan mursyid yang tidak pernah henti menyuarakan pentingnya persatuan dan kesatuan negara Indonesia.

“Alhamdulillah, Indonesia sampai detik ini masih diberi rahmat oleh Allah. Bahkan alhamdulillah yang namanya Pilkada dan pemilihan lainnya, alhamdulillah semuanya itu bisa disikapi dengan baik. Karena prinsip dari orang-orang yang berthariqah, khususnya para mursyid dan muqaddam, bahwa pilihan pemimpin di daerah itu adalah bagian dari ijtihad,” tuturnya.

Baca Juga:  YPM NU Jepara Santuni Ratusan Yatim

Dikatakan, bahwa ijtihad jika dilakukan dengan benar sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, maka akan mendapatkan dua pahala. Bila seandainya ijtihad itu salah, maka akan mendapatkan satu pahala.

“Jadi kita semuanya menuju kepada pahala, yaitu menjaga agar negara indonesia tetap utuh, semuanya kita harus berbakti kepada umat bangsa dan negara,” pungkasnya.

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA