Jakarta ()–Dirjen Hilman Latief mengajak jajarannya untuk mewujudkan agenda perubahan yang sudah dirumuskan Ditjen dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024, salah satunya transformasi digital.
Hal ini disampaikan Hilman Latief saat membuka kegiatan Konsultasi, Pembahasan dan Penyusunan Pagu Indikatif Satuan Kerja Pusat dan UPT Asrama Haji Tahun Anggaran 2025.
Konsultasi, Pembahasan dan Penyusunan Pagu Indikatif Satuan Kerja Pusat dan UPT Asrama Haji Tahun Anggaran 2025 ini berlangsung di Jakarta, 3 – 5 Juni 2024 dan dihadiri peserta perwakilan Satker Pusat dan UPT Asrama Haji se Indonesia.
Dikatakan Hilman Latief pagu indikatif anggaran Ditjen tahun 2025 mengalami kenaikan dari tahun 2024 sebesar Rp.142.105.098.000 atau menjadi 1.521.037.969.000,-. Pada tahun 2024 pagu indikatif Ditjen sebesar Rp.1.378.932.271.000,-.
“Substansi dari kenaikan pagu indikatif Ditjen tahun anggaran 2025 adalah dengan meninjau kembali agenda perubahan yang sudah dirumuskan oleh . Kita ingin ke depan menjadi direktorat yang disegani karena memiliki kinerja keuangan dan capaian program yang bagus. Bukan hanya bisa membelanjakan dengan tepat dan efisien namun juga mampu mempertanggungjawabkan dengan baik dan cepat,” kata Hilman Latief.
“Dan yang lebih penting poin saya adalah transformasi digital. Bahwa transformasi digital itu bukan tentang berdiskusi dengan hp, kirim foto, kirim dokumen atau bikin laporan. Melainkan kita mesti menyiapkan suatu sistem. Ke depan seluruh tranformasi digital akan menyerntuh semua bidang di ,” sambung Dirjen .
Hilman menambahkan tahun ini ada beberapa direktorat yang sudah merintis platform transformasi digital diantaranya Direktorat Bina Haji yang sudah merancang dan membuat aplikasi Serambi atau platform digital untuk pengendalian Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umrah (KBIHU).
Begitu pula dengan Direktorat Dalam Negeri dengan aplikasi Simas Haji atau Sistem Informasi Manajemen Asrama Haji. Aplikasi ini layaknya aplikasi Traveloka atau platform sejenis.
“Masyarakat nantinya bisa melakukan proses booking asrama haji secara online di 33 asrama haji dan mendapat info terkait fasilitas yang ada di asrama haji. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan seluruh asrama haji di Indonesia serta Aplikasi Pusaka. Selain itu Ditjen juga menyiapkan sistem informasi penganggaran BPIH,” tandas Hilman.
Ikut mendampinggi Hilman Latief saat pembukaan, Sesditjen Ahmad Abdullah, Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Madya sekaligus Ketua Tim Perencana dan Humas Setditjen Alam Agoga Hasibuan. dan Analis Kebijakan pada Bagian Perencanaan dan Humas, Arienta Nurcahya.
Editor : Tree Agung Nugroho