Majalahaula.id – Kelulusan dari SMA adalah salah satu fase talabul ilmu pada jalur formal dan
menjadi momen penting dalam kehidupan anak-anak kita, bukan hanya
sebagai pencapaian akademis tetapi juga sebagai titik awal dari perjalanan
menuju kedewasaan. Saat ini, para siswa tidak hanya diuji dalam pengetahuan
dan keterampilan akademis, tetapi juga dalam kemampuan mereka untuk
bertanggung jawab, beradaptasi, dan menghadapi tantangan kehidupan yang
lebih kompleks di masa depan.
Kelulusan SMA menandai akhir dari satu babak dalam pendidikan formal,
namun juga merupakan awal dari babak baru yang penuh dengan pilihan dan
tanggung jawab. Para lulusan diharapkan untuk dapat mengambil peran lebih
aktif dalam menentukan arah dan tujuan hidup, serta siap untuk menghadapi
berbagai tantangan hidup dimasa mendatang.
Saat ini mungkin ada yang sudah menentukan pilihan untuk melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi, ada yang sudah diterima atau sedang dalam proses
seleksi perguruan tinggi. Namun demikian tentu janganlah kita melupakan
pondasi utama dari generasi islam adalah terus menggali dan mempelajari
islam dari Al-Quranul Karim dan As-Sunnah melalui guru-guru ngaji, para kiyai
dan habaib di sekitar kita.
Di samping itu, kelulusan SMA juga harus menjadi semangat bagi para lulusan
untuk terus berjuang dan mengembangkan potensi diri yang harus dilandasi
dengan mencari ridho Alloh SWT. Ini adalah waktu di mana anak-anak ku
semua harus merenungkan tentang impian dan cita-cita yang ingin dicapai dan
mulai merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mencapainya.
Semangat untuk terus belajar dan berjuang harus tetap menyala, karena dunia
terus berubah dan berkembang, dan insya Alloh anak-anakku para lulusan
SMA Islam Sidoarjo memiliki mental yang siap untuk menghadapi setiap
tantangan perubahan jaman seraya memohon ridho dan pertolongan Alloh
SWT.
Di tengah semangat kegembiraan ini, mari kita juga mengambil waktu sejenak
untuk merenungkan tentang masa depan yang akan dihadapi oleh generasi
muda kita. Terdapat tiga kontek yang ingin saya sampaikan pada kesempatan
ini, yaitu:
(1). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
(2). Bonus Demografi; dan
(3). Bencana Demografi serta Manajemen Bencana Bonus Demografi.
Konteks di atas saya sampaikan dengan harapan untuk membuka cakrawala pengetahuan dalam menyongsong masa depan dengan lebih optimis karena kita yakin bahwa Alloh SWT selalu dekat dengan orang-orang yang bertaqwa kepada-NYA dan senantiasa akan memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat.
Konteks Pertama, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs)
disahkan pada 25 September 2015. SDGs sebagai bentuk kesepakatan
pembangunan global. Terdapat 17 Tujuan dan 169 Target merupakan
rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga
2030). Tujuan utamanya untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi
kesenjangan dan melindungi lingkungan,
Dengan prinsip “NO ONE LEFT BEHIND”, maka didorong agar:
(1). Semua pihak harus terlibat di dalam setiap prosesnya, terkhusus untuk yang
selama ini tertinggal; dan
(2). Sejauh mana program dan kebijakan pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalam-persoalan masyarakat, khususnya yang tertinggal
Menurut SDGs Report pada tahun 2022, saat ini Indonesia berhasil mencapai
69,16% dari seluruh tujuan SDGs. Pencapaian itu meningkat dibanding
tahun 2015 yang skornya masih 65,03%.
Bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah saat ini dalam pencapaian SDGs, yaitu:
- Pada September 2022 Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan
Peraturan Presiden (Perpres) baru untuk mendorong kinerja pencapaian
SDGs, dengan ditetapkannya Perpres No. 111 Tahun 2022 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,
diharapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nasional tahun 2024
dapat tercapai dengan lebih cepat dan lebih terarah.
- “Upaya pencapaian target SDGs mulai menampakkan hasil, dari 163
negara, kedudukan Indonesia naik dari urutan ke-97 tahun 2021,
menjadi peringkat ke-82 pada 2022“. K.H. Ma’ruf Amin – saat membuka
Indonesian SDGs Corporate Summit Tahun 2022 di Bali
- “Pemerintah saat ini terus berupaya memberantas kemiskinan
terutama kemiskinan ekstrem melalui upaya-upaya perlindungan
sosial dan pemberdayaan masyarakat”. – K.H. Ma’ruf Amin, 2022
Saudara-saudara yang saya hormati dan anak-anakku yang saya cintai.
Konteks Kedua, Bonus Demografi
Seperti yang kita ketahui, Indonesia sedang mengalami Bonus Demografi,
yaitu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun).
“Pada tahun 2023 dari total jumlah penduduk mencapai 280 juta, 66,3 juta didominasi pemuda/pemudi usia 15-30 tahun. Oleh sebab itu ke depan yang namanya pemuda ini sangat penting sekali bagi negara kita karena bonus demografi yang kita dapatkan. Jangan sampai menjadi beban, tapi mestinya menjadi modal kita untuk melompat maju”.- Ir. Joko Widodo (Presiden RI), 2022
Hal ini memberikan peluang besar bagi pembangunan negara kita, dengan asumsi bahwa kita dapat mempersiapkan generasi muda kita dengan keterampilan dan pendidikan yang sesuai kondisi jaman dengan pondasi nilai-nilai keimanan dan keislaman yang kokoh.
Anak-anakku para lulusan SMA Islam Sidoarjo, kalian adalah bagian dari bonus demografi ini. Tanggung jawab besar untuk menunjukkan bahwa kalian adalah generasi emas Indonesia saat ini yang insya Alloh akan berkontribusi pada pencapaian Indonesia maju. Salah satu Upaya kalian dapat dilakukan dengan memanfaatkan kesempatan ini dengan belajar dengan giat, mengembangkan keterampilan, dan menjadi agen perubahan positif bagi Masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai.
Dalam kesempatan ini, ijinkan saya menyampaikan beberapa hal penting terkait peran pemuda dalam bonus demografi. Walau fase anak-anakku saat ini lebih difokuskan pada keberlanjutan jenjang Pendidikan formal yang lebih tinggi, namun tidak ada salahnya mulai mempersiapkan orientasi masa depan dalam kerangka besar. Anak-anakku para lulusan SMA Islam Sidoarjo sebagai bagian dari Pemuda Indonesia Generasi Emas.
Beberapa peran yang perlu dipersiapkan seiring dengan menjalani pendidikan di berbagai perguruan tinggi, Pesantren dan lembaga pendidikan dan keterampilan lainnya. Saat ini muncul fenomena banyak Generasi Z (Gen Z) yang sangat mahir dalam menggunakan teknologi dan media sosial untuk memasarkan suatu produk dengan perolehan keuntungan yang luar biasa besar. Tentu orientasinya bukan pada sekedar pendapatan keuntungan, namun kembali bahwa Generasi Islam Masa Depan harus menjadi agen perubahan yang mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya dalam koridor meraih ridho dan maghfirol Alloh SWT.
Sebagaimana firman Alloh SWT dalam Surah Al-Asr (103:1-3): Artinya: “Demi masa! Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Surah Al-Asr ayat 1 – 3).
Ayat ini menegaskan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali mereka
yang beriman, beramal shalih, dan saling menasehati untuk kebenaran dan
kesabaran. Generasi muda Islam diharapkan menjadi bagian kelompok ini.
Selanjutnya dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi nomor 3794, artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu’awiyah] dari [Al A’masy] dari [Ibrahim] dari [‘Abidah yaitu As Salmani] dari [Abdullah bin Mas’ud] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia ialah generasiku kemudian generasi setelahnya kemudian generasi setelahnya kemudian setelah itu datang suatu kaum yang meremehkan sumpah dan persaksian, terkadang mereka bersumpah sebelum bersaksi dan terkadang mereka bersaksi sebelum bersumpah.” Dan dalam bab ini, ada juga riwayat dari Umar dan Imran bin Hushain serta Buraidah. Abu Isa berkata; Hadits ini adalah hadits hasan shahih.” (HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa generasi muda Islam memiliki peran penting dalam menjaga dan meneruskan ajaran Islam, serta menjadi penerus terbaik sehingga bisa menjadi andalan bangsa yang baik bagi seluruh umat di masa mendatang. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran ini, generasi muda dapat mempersiapkan diri dan memainkan peran mereka secara efektif dalam menyongsong masa depan dengan penuh keberhasilan dan kemanfaatan.
Peran Generasi Muda Islam dimasa mendatang dalam Bonus Demografi ini,
antara lain:
(1) Pembangunan Sosial dan Lingkungan
Pemuda juga berperan penting dalam pembangunan sosial dan
lingkungan, antara lain:
- Kesadaran Sosial: Pemuda yang memilik kesadaran sosial tinggi dapat mendorong perubahan positif dalam masyarakat, seperti kampanye kesetaraan gender, kampanye Cegah Stunting Itu Penting, pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan pengembangan anak usia dini, dll.
- Pelestarian Lingkungan: Pemuda yang peduli terhadap lingkungan dapat menggerakkan aksi-aksi pelestarian, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan penggunaan energi terbarukan, dll.
(2) Calon Pemimpin Masa Depan
Pemuda adalah calon pemimpin masa depan yang akan menentukan arah kebijakan negara. Oleh karena itu menjadi penting:
- Pendidikan Kepemimpinan: Pelatihan kepemimpinan yang baik dapat mempersiapkan pemuda untuk mengambil peran penting dalam pemerintahan dan sektor swasta. Sebagaimana kita ketahui bersama, di NU telah memiliki berbagai lembaga pengkaderan yang telah melahirkan para Pemimpin Bangsa.
Untuk itu, anak-anakku semua silahkan turut aktif berorganisasi sebagai ikhtiar lahiriah dalam membangun potensi diri.
- Partisipasi dalam Politik: Pemuda yang aktif dalam politik dapat membawa perspektif baru dan semangat perubahan dalam pemerintahan. Tentu pada konteks ini, anak-anakku semua perlu kematangan diri dan berpikir, bersikap, bertindak dan berprilaku dengan tetap mengedepankan nilai-nilai yang diridhoi oleh Alloh SWT.
(3) Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Tenaga Kerja
Upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan:
- Pendidikan dan Pelatihan: Pemuda yang memiliki akses ke pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja. Mereka dapat berkontribusi secara efektif dalam berbagai sektor ekonomi.
- Inovasi dan Kreativitas: Pemuda dikenal memiliki semangat inovasi dan kreativitas yang tinggi. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menciptakan solusi baru dan mengembangkan teknologi yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
(4) Penggerak Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sektor yang sangat potensial dan dapat digerakkan oleh pemuda melalui:
- Kewirausahaan: Pemuda yang berani mengambil risiko dan memulai usaha sendiri dapat menciptakan lapangan kerja baru dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
- Industri Kreatif: Pemuda dapat mengembangkan industry kreatif seperti desain, musik, film, dan teknologi informasi yangmemiliki nilai tambah tinggi dan mampu bersaing di pasar global.
(5) Transformasi Digital
Pemuda sebagai generasi digital native memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan:
- E-commerce dan Ekonomi Digital: Pemuda dapat mengembangkan bisnis online dan berpartisipasi dalam ekonomi digital yang sedang berkembang pesat.
- Transformasi Layanan Publik: Pemuda dapat berkontribusi dalam digitalisasi layanan publik untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.
Peran pemuda dalam bonus demografi sangat penting untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial di Indonesia. Dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta diperlukan untuk memfasilitasi pendidikan, pelatihan, serta peluang kerja dan kewirausahaan bagi pemuda. Dengan demikian, pemuda Indonesia dapat menjadi penggerak utama dalam mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Konteks Ketiga, Bencana Bonus Demografi dan Manajemen
Bencana Bonus Demografi
Meski kita saat ini tengah menikmati Bonus Demografi, di mana proporsi
penduduk usia produktif berada pada tingkat yang tinggi, tanpa pengelolaan
yang tepat, potensi ini bisa berubah menjadi bencana demografi. Bencana
demografi adalah situasi di mana suatu negara atau wilayah mengalami
tekanan besar akibat pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan kapasitas ekonominya.
Beberapa masalah yang dapat muncul bila Bonus Demografi tidak dikelola
dengan baik:
(1) Kemiskinan: Pertumbuhan populasi yang cepat tanpa peningkatan
yang seimbang dalam lapangan kerja dan layanan sosial dapat
menyebabkan peningkatan tingkat kemiskinan. Masyarakat yang tidak
memiliki akses ke pekerjaan yang layak akan kesulitan memenuhi
kebutuhan dasar mereka.
(2) Pengangguran: Dengan lebih banyak orang yang memasuki usia
kerja, tanpa penciptaan lapangan kerja yang memadai, tingkat
pengangguran dapat meningkat. Pengangguran massal tidak hanya
menyebabkan masalah ekonomi tetapi juga sosial, seperti
peningkatan kriminalitas dan ketidakstabilan sosial.
(3) Ketimpangan Sosial: Ketimpangan ekonomi dan sosial dapat
semakin tajam apabila akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan
peluang ekonomi tidak merata. Ketidakadilan dalam distribusi sumber
daya dan peluang bisa memicu konflik sosial dan menurunkan kohesi
sosial.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bonus demografi dapat
memberikan peluang besar bagi kita untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, jika tidak dikelola dengan
baik, bonus demografi dapat menjadi bencana demografi. Negara-negara
yang sukses memanfaatkan bonus demografi biasanya mengalami lonjakan
pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
jumlah tenaga kerja yang produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi dan konsumsi.
Namun, di sisi lain, jika kita gagal dalam memanfaatkan peluang ini, bonus
demografi bisa berubah menjadi beban demografi. Jumlah penduduk usia
produktif yang besar tanpa adanya lapangan pekerjaan yang memadai akan
meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan. Ini adalah bencana
yang harus kita hindari.
Untuk mengelola bonus demografi dan mengatasi potensi bencana
bonus demografi ini, beberapa langkah penting yang harus dilakukan
adalah:
(1) Menciptakan Lapangan Kerja: Pemerintah dan sektor swasta harus
bekerja sama untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang
layak. Investasi dalam sektor-sektor yang berpotensi menyerap
banyak tenaga kerja, seperti manufaktur, teknologi, dan layanan,
harus ditingkatkan.
(2) Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan:
Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Sistem
pendidikan harus diperkuat dan diperluas, sehingga semua anak,
tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan untuk mengenyam
pendidikan yang berkualitas. Pendidikan vokasional dan pelatihan
keterampilan juga harus diperbanyak untuk mempersiapkan generasi
muda menghadapi tuntutan pasar kerja.
(3) Memperkuat Sistem dan Kualitas Layanan Kesehatan: Akses
terhadap layanan kesehatan yang berkualitas harus menjadi prioritas.
Kesehatan yang baik adalah fondasi bagi produktivitas dan
kesejahteraan. Investasi dalam infrastruktur kesehatan, serta
program-program pencegahan dan pengobatan penyakit, sangat
penting.
(4) Mendorong Kewirausahaan: Kewirausahaan bisa menjadi salah satu
solusi untuk menciptakan lapangan kerja baru. Program pelatihan dan
dukungan bagi calon wirausaha muda dapat membantu mereka
memulai dan mengembangkan usaha, sehingga turut berkontribusi
dalam perekonomian.
(5) Merancang Kebijakan Sosial yang Inklusif: Kebijakan sosial harus
dirancang untuk mengurangi ketimpangan dan memastikan bahwa
semua lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari pertumbuhan
ekonomi. Program bantuan sosial, subsidi pendidikan, dan kesehatan
harus ditargetkan dengan tepat untuk mereka yang paling
membutuhkan.
(6) Pengembangan Ekonomi Kreatif: Kita harus mendorong
pengembangan ekonomi kreatif yang mampu menyerap tenaga kerja
dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Sektor ekonomi kreatif
seperti pariwisata, teknologi informasi, dan industri kreatif lainnya
memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
(7) Penguatan Infrastruktur: Infrastruktur yang memadai akan
mendukung pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan, jembatan,
pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya harus diprioritaskan.
Dengan langkah-langkah ini, insha Alloh kita bisa memanfaatkan Bonus
Demografi secara optimal dan mencegah terjadinya bencana demografi. Hal
ini memerlukan kerja sama dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat,
termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Hanya dengan
demikian kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera
bagi generasi mendatang.
Sebagai warga yang sangat mencintai bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka perlu kita berpikir Apa yang harus dilakukan agar Bonus
Demografi ini dapat menjadi Modal kemajuan Indonesia? Dengan kembali
merenungi Firman Alloh SWT terkait dengan perintah-NYA “Makmurkanlah
Bumi” dalam Surat Hud ayat 61 (Sumber: Syaikh Nawawi al-Bantani: Mirah
Labid li Kasyfi Ma’na al-Qur’an al-Majid). Artinya: “Dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan
menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepadaNya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).”
Sungguh keberhasilan seluruh ikhtiar kita hanyalah berkat pertolongan
Alloh SWT dan kita harus meyakini bahwa setiap musibah dan
keberuntungan hanya datang dari Allah. Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad): “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang
beriman bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51).
Sungguh hanyalah Allah SWT tempat bergantung dan berlindung, Sebagaimana “Wasiat Rasulullah SAW. Kepada Ibnu Abbas” yang artinya: Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma, beliau berkata: Suatu saat saya berada di belakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.
Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untukmendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk
mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (Riwayat Turmudzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmudzi dikatakan: Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya di depanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang
niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas:
1) Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan
umatnya serta menyiapkan generasi mu’min idaman.
2) Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul
keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih
terkesan dalam dirinya.
3) Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, niscaya
Allah akan menjaganya di dunia dan akhirat.
4) Beramal saleh serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak
bencana dan mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5) Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan
makhluk) selain kepada Allah semata.
6) Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan
Allah ta’ala.
7) Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang
bermanfaat sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
memanfaatkan waktunya saat beliau berkendaraan.
Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan ini, saya yakin bahwa
para lulusan SMA Islam Sidoarjo memiliki potensi yang besar untuk menjadi
Pemimpin di masa depan yang akan membawa perubahan positif bagi bangsa
dan negara. Teruslah berusaha, teruslah belajar, dan jadilah agen perubahan
yang kita butuhkan. Bagi para orang tua, kami berharap teruslah mendampingi
ananda tercinta dalam setiap titian langkah seraya berdoa kepada Alloh SWT
dengan memantapkan hati dan pikiran bahwa Ananda para Lulusan SMA Islam
Sidoarjo ini adalah Generasi Penerus Kebaikan Kita, Generasi Penerus
Penyebar Keimanan dan Keislaman, Generasi Emas Menuju Indonesia Maju
yang Berkeadilan. Sehingga kita semua dalam menjalani seluruh ikhtiar yang
tentunya akan banyak kendala dan tantangan yang diantaranya terkait materi,
namun kita semua selalu dalam keyakinan bahwa Alloh SWT tidak akan
memberikan cobaan melampaui batas kemampuan hambanya.