Majalahaula.id, Madinah – Jamaah haji Indonesia yang melaksanakan ibadah wajib dan ibadah sunnah di Masjid Nabawi tak semuanya menguasai rute menuju hotel masing-masing, sehingga berpotensi kesasar.
Mengantisipasi ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan sektor khusus di Masjid Nabawi yang bertugas melakukan perlindungan kepada jemaah.
Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Surnadi mengatakan seksis itu kolaborasi bimbingan ibadah atau bimbingan ibadah haji, linjam (perlindungan jemaah) dan anggota tepung (tenaga pendukung) ditambah pelayanan (lansia).
“Seksus akan melakukan penjagaan di pos-pos yang sudah kami tempatkan di sudut-sudut gerbang masjid. Apabila ada yang tersesat atau kesasar atau terpisah rombongan, akan diantarkan sampai ke hotel,” ungkapnya, Rabu, (15/5) di Masjid Nabawi.
Selanjutnya kata Surnadi dalam seksi perlindungan jemaah ini, terdiri dari beberapa instansi baik dari pihak kepolisian maupun dari pihak TNI.
“Dalam penugasan Madinah ini, kita selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sektor- yang ada. Baik sektor 1 sampai dengan sektor 5,” ungkap Sunardi kepada tim media center haji.
Dijelaskannya lagi, Untuk sistem penjagaan di Masjidil haram ini, menggunakan dua sip. Setiap sip itu ada kurang lebih 14 sampai 15 orang dengan jam kerja 8 jam sampai 12 jam.
Salah seorang petugas seksus, Nurhayati menceritakan setiap selesai waktu salat selalu ada jemaah yang terpisah dari rombongan sehingga lupa jalan ke penginapan.
“Tugas kita adalah mengantarkan jemaah ini ke penginapannya. Jika dalam waktu bersamaan ada jemaah lain yang juga tersesat, kita akan koordinasi dengan petugas sektor agar bisa dijemput,” ulasnya.
Namun diakui Nur, tahun-tahun sebelumnya kita mengenali identitas jemaah melalui gelang, tahun ini sudah canggih cukup melakukan scan barcode yang ada di tanda pengenal jemaah.
“Dari hasil scan barcode itu langsung kelihatan jemaah tersebut berasal dari kloter berapa, tinggalnya di hotel apa dan di sektor berapa. Jadi kita bisa mengantar atau menghubungi petugas sektor,” tutur Nurhayati.
Dikatakan Seksus, saat masuk pelataran masjid kadang jemaah membuka sandal dan meletakkan di luar. Sehingga begitu keluar dari masjid lupa naruh sendalnya dimana.
“Untuk itu, kami mengimbau seluruh jemaah kalau ke masjid sandalnya jangan dititipkan atau ditinggal. Bawa plastik dan bawa sandal ke dalam masjid. Yang terpenting jangan lupa bawa ID card,” pesan tim seksus.