Search

Konser Tadarus Budaya Ki Ageng Ganjur Berlangsung Meriah

Majalahaula.id – Kelompok musik Ki Ageng Ganjur menggelar konser perdananya di Majenang Cilacap, Jawa Tengah. Konser Ramadhan 1445 H bertajuk Tadarus Budaya bersama Ki Ageng Ganjur itu digelar di komplek halaman MTs PP Cigaru Majenang kamis tanggal 28 Maret 2024.

Ki Ageng Ganjur merupakan kelompok musik yang terdiri dari musisi-musisi ahli dengan beragam talenta. Musik yang digarap dan sajikan pun merupakan paduan ilmu nada dari beragam unsur dan berbagai pengaruh, konon semua itu untuk menciptakan harmoni musik yang kontemporer, mutakhir, dan yang mencerahkan.

Dikutip dari pcnucilacap.com grup musik ini didirikan oleh Ngatawi Al-Zastrouw atas wasiat KH Abudrrahman Wahid (Gus Dur). Kurang lebih selama 27 tahun Ki Ageng Ganjur telah meniti jalan dakwah melalui musik di jalur kuktural, dengan menyebar nilai-nilai kemanusiaan, merawat keberagaman, menjaga persaudaraan, merajut perbedaan, dan menjaga kewarasan.

Ki Ageng Ganjur sudah menjelajah dunia di Nusantara dari Sabang sampai merauke, bahkan hingga ke berbagai negara.

Dalam setiap pementasannya tak pernah tunggal atau egois, seringkali mengajak seniman lokal. Bahkan dengan musisi luar negeri seperti Tonny Blackman (AS), Marry Mc Brige (AS) dan lainnya.

Sebuah momentum, maka Konser di Majenang, Cilacap kali ini Ki Ageng Ganjur ajak kolaborasi dengan artis muda seperti Budi Cilok, Sarah Saputri, artis KDI dan lainnya untuk menjadi bintang tamunya.

Mantan Ketua Lesbumi PBNU, Dr KH Ngatawi Al Zastrouw mengatakan, dengan ilmu hidup akan mudah, dengan agama hidup terarah, dan dengan seni hidup menjadi indah.

“Tadarus budaya sebagai media perekat ulama, umara dan umat, kiai dan santri, pejabat dan masyarakat, mereka dapat silaturahmi, saling temu, dan saling sapa. Mudah-

mudahan dapat barokahnya, Alhamdulillah,” ujarnya.

Dikatakan tadarus budaya karena konser tersebut memberi pengertian bahwa Ki Ageng Ganjur sebagai kelompok musik yang bernafaskan Islam ini menyerukan dan menyebarkan semangat spiritualitas, tidak hanya mengajak manusia pada tujuan kedamaian sosial tetapi juga mengajak pendengarnya ‘berjumpa’ dengan Tuhan dan kekasihnya.

Adapun yang dimaksud dengan ‘berjumpa’ adalah mendekatkan diri kepada-Nya. Kepada Allah SWT dan Nabi-Nya. Rasulullah SAW.

 

Kelompok musik yang beranggotakan dari kalangan santri pesantren, sejumlah tiga puluh tiga orang itu juga berniat menciptakan gelombang baru dalam musik, dan memperluas dunia kreatif mereka secara global.

 

 

Di sisi lain, banyak masyarakat bahkan kelompok seni terutama musisi-musisi lokal berterima kasih karena kelompok musik tersebut telah tampil, bangun beri semangat baru sekaligus menggugah pandangan pada inovasi baru bagi kelompok-kelompok seni maupun band indie lokal di Majenang dan bahkan di Banyumas Raya.

Baca Juga:  Pesantren Andalusia di Solok Selatan Punya BLK

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA