Majalahaula.id – Menteri Perhubungan (Menhub) ini menyebut, ada tiga titik yang memungkinkan terjadinya kemacetan. Tiga titik itu yakni di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Merak dan Ketapang.
Budi Karya mengatakan, potensi kemacetan di Cipali terjadi karena adanya ruas yang mengecil. Sementara, kemacetan di Merak terjadi karena panjangnya antrean. “Kita memang mengamati atau memetakan kemungkinan kemacetan ada di tiga tempat. Satu itu adalah di Cipali, karena memang ada ruas yang lebih kecil. Lalu di Merak biasanya ada antrean. Dan satu lagi di Ketapang,” katanya dalam konferensi pers, Ahad (17/03/2024).
Budi Karya mengatakan, pihaknya juga mengidentifikasi potensi kemacetan terkait angkutan laut. Ia menyebut biasanya terjadi di Medan, Batam dan Samarinda.
Dia menambahkan, lokasi yang perlu diantisipasi selanjutnya ialah Bandara Soekarno-Hatta. “Sedangkan di udara biasanya yang memang harus konsentrasi itu di Soetta,” ujarnya.
Dirinya menyatakan, pergerakan masyarakat pada masa Lebaran tahun 2024 akan meningkat. Berdasarkan data survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pergerakan masyarakat secara nasional di masa Lebaran kali ini mencapai 193 juta orang.
“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi BKT terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran 2024 yaitu sebesar 71 ,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193 juta orang,” ungkapnya.
Khusus di Jabodetabek, jumlah orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik sebanyak 28,4 juta orang. “Dari angka tersebut sebesar 14,6 persen atau 28, 4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran tahun 2024,” ujarnya.
Budi Karya mengatakan, jumlah orang yang akan mudik tahun ini bakal meningkat dibanding tahun lalu. Pihaknya mencatat, jumlah pergerakan orang saat masa Lebaran 2023 sebanyak 123 juta orang. “Hal ini mengindikasikan terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran di tahun 2024 dan jika dibandingkan 2023 sebesar 45,8 persen atau sebesar 123 juta orang,” ungkapnya. (Ful)