Search

Ramadhan, Pesantren Tebuireng Jombang Kupas Kitab Karya KH Hasyim Asyari

Majalahaula.id – Datangnya bulan suci Ramadhan tidak disia-siakan begitu saja oleh pondok pesantren Tebuireng Jombang. Berbagai kegiatan dilakukan. Salah satunya adalah kajian kitab klasik yang merupakan karya ulama besar.

 

Selain itu, pesantren Tebuireng Jombang juga menggelar kajian kitab Shahih Bukhari. Tradisi membaca hadits ini sudah ada sejak Pesantren Tebuireng didirikan oleh KH M Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) pada 1899.

 

Sedangkan kitab klasik karya Mbah Hasyim yang dibuat untuk ngaji kilatan di antaranya berjudul Hadzihi Risalah Jamiah Maqasid, Risalah Ahli Sunah Wal Jamaah, serta Irsyadul Mu’minin. Selain itu juga kitab Nurudz Dzolam, karya Syaikh Nawawi Al-Bantani.

 

“Tentunya juga kajian Shohih Bukhori yang notabene sudah menjadi tradisi yang terus dipertahankan sejak masa pendiri Pesantren Tebuireng KH. Hasyim Asyari, hingga saat ini,” ujar pengasuh pesantren Tebuireng Putri, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi, Selasa (12/3/2024).

Baca Juga:  RMI Jateng Bahas Sinergitas Madin dengan Pesantren

 

Gus Fahmi menjelaskan bahwa kajian tersebut dilakukan dua kali, yakni pukul 08.30 – 13.00 WIB dan pukul 15.30 – 17.30 WIB atau ba’da asar bertempat di serambi masjid induk pesantren Tebuireng Jombang.

 

Sejumlah kiai dan ustaz dihadirkan untuk mengampu pengajian khusus Ramadhan tersebut. Semisal Gus Fahmi yang mengampu kajian kitab Miftahul Falahi. Kitab kuning ini membahas panjang lebar tentang bab nikah. Mulai dari rukun-rukun nikah, syarat-syarat nikah, serta adab-adab nikah.

 

Kitab Miftahul Falahi merupakan karya cucu Hadratusyaikh KH Hasyim Asyari, KH Ishomudin Hadzik atau Gus Ishom. Kitab Miftahul Falahi melengkapi kitab Dhou’ul Misbah, karya KH Hasyim Asyari. Oleh sebab itu, Miftahul Falahi lebih banyak mengupas hadist yang berhubungan dengan pernikahan.

Baca Juga:  Seruan Pesantren Doakan Mahfud MD soal Bongkar TPPU

 

Selain itu juga ada KH Taufiqurrahman, pengasuh PPSA (Pondok Pesantren Sunan Ampel) Jombang yang ikut membedah kajian kitab kuning. Waktunya setelah salat tarawih. Sementara KH Syakir Ridlwan menyampaikan kajian kitab lainnya.

 

“Waktunya ba’da subuh, ba’da zuhur, ba’da asar, serta setelah tarawih. Itu untuk pondok putra. Sedangkan di pondok putri juga dilakukan kajian serupa. Sehingga kita benar-benar mengisi Ramadhan denga kegiatan yang bermanfaat,” ujar Gus Fahmi.

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA