Search

Siswa MAN 4 Jakarta Raih Emas di Lomba Riset Internasional

Majalahaula.id – Siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta (MAN 4 Jakarta) meraih medali emas dalam kompetisi riset Asean Innovative Science Environmental And Entrepreneur Fair (AISEEF) 2024.

Kompetisi AISEEF merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh IYSA bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Di tahun ke-5 ini AISEEF 2024 dilaksanakan pada 2-5 Februari 2024 dan diikuti oleh 447 tim yang berasal dari 17 negara (Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Romania, Iran, Yunani, Turki, Masedonia, Portugal, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Thailand, Singapura, Hong Kong, Filipina, Malaysia, dan Indonesia).

Sejumlah 152 tim mengikuti kompetisi secara offline atau luring sementara 295 tim lainnya mengikuti kompetisi online atau daring. Mereka yang tergabung dalam Tim Riset MAN 4 Jakarta meneliti tentang pemanfaatan karbon dots dari kulit pisang untuk identifikasi kandungan boraks pada makanan. Tim ini terdiri dari Alifia Kayyisa (XII IPA 1), Afralifia Cahya Nadira (XII IPA 1), Ezza Azkiya Sanee (XII IPA 5), Rifelli Azkiyah Luqman (XI-4), dan Nadia Pintenate (X-13).

Baca Juga:  Kemenag Evaluasi Pemberian Izin Operasional Madrasah Swasta

Menurut Alifia, ketua tim, kulit pisang belum banyak dimanfaatkan dan dianggap sebagai limbah organik. Fakta ini, membuat para siswa MAN 4 Jakarta ini berinisiatif untuk menguliknya.

“Kami berharap, penelitian ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Alifia, dikutip dari laman Kemenag, Jumat (9/2/2024).

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa salah satu bentuk pemanfaatannya yakni membuat material karbon dots dari kulit pisang.

“Kulit pisang mengandung banyak senyawa organik yang dapat diubah menjadi karbon dots. Karbon dots merupakan material berbasis karbon yang berukuran nano, non toksik, dan memiliki sifat berpendar dengan warna berbeda tergantung pada zat yang berikatan jika disinari dengan lampu UV,” papar Alifia.

Baca Juga:  10 IAIN Terbaik di Indonesia

“Dengan adanya sifat tersebut, maka karbon dots dapat digunakan sebagai alternatif identifikasi boraks pada makanan,” imbuhnya.

Boraks sendiri diketahui merupakan bahan tambahan makanan yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Boraks dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia seperti pemicu kanker dan gagal ginjal. Penelitian tentang pemanfaatan karbon dots kulit pisang untuk deteksi boraks dilakukan selama tiga minggu di MAN 4 Jakarta dengan guru pembimbing Nugroho Wahyu Sumartono. Meski demikian tim ini merasa jika perjuangan untuk menyelesaikan penelitian dan meraih prestasi riset tidaklah sia-sia. Mereka bahkan berharap penelitian yang mereka lakukan dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA