Majalahaula.id – Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kewirausahaan dan kebutuhan dasar kelompok lanjut usia di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan
Keterangan Humas Pemkab Sidrap diterima di Makassar, Sabtu, menyebutkan penyerahan bantuan Atensi itu oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Salahuddin Yahya bersama Pekerja Sosial Madya Syaiful Samad.
“Secara pribadi saya merasa bersyukur dan terharu, meski tinggal di Jakarta tetapi masih bisa bersilaturahmi dan bisa membantu penerima manfaat di Kabupaten Sidrap,” kata Salahuddin Yahya.
Penyerahan bantuan senilai Rp30.028.460 itu di Aula Kompleks TK Bustanul Athfal Aisyiyah Rappang, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap.
Bantuan tersebut berupa bantuan Atensi kewirausahaan, bantuan alat mesin jahit dan bantuan kebutuhan dasar bagi lanjut usia yang terbaring di tempat tidur.
Ia mengharapkan pihak sentra dan pendamping memastikan data yang sudah menerima bantuan, antara lain terkait dengan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Program Atensi YAPI (Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu).
Ia meminta secara bertahap pendamping bersama Sentra Gau Mabaji Gowa melakukan asesmen.
“Lakukan secara bertahap dan perlahan-lahan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran,” katanya.
Seorang perwakilan Sentra Gau Mabaji Gowa Saiful Samad mengatakan pemberian bantuan atensi kepada 10 penerima manfaat di Kabupaten Sidrap telah diawali dengan asesmen.
“Dari hasil asesmen itulah, diberikan bantuan Atensi kewirausahaan untuk usaha menjahit, usaha kue, usaha abon, dan bantuan kebutuhan dasar untuk satu lansia bedridden (terbaring di tempat tidur),” ujarnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Sidrap Muhammad Yusuf menyampaikan apresiasi atas bantuan Kementerian Sosial bagi masyarakat “Bumi Nene Mallomo” –sebutan untuk Sidrap.
“Terima kasih telah hadir semoga menjadi berkah dan amanah bagi masyarakat dan semoga kegiatan seperti ini bukan kali ini saja,” ujarnya.
Ia berharap, segmentasi disabilitas menjadi perhatian, sedangkan rencana yang akan diusulkan, seperti kaki palsu, roda tiga untuk penyandang disabilitas, dan boks untuk pelaku UMKM.