Majalahaula.id – Yayasan Nurul Islam Selok Awar-awar Pasirian Lumajang menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dengan tema “Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW“ di halaman MTs Nurul Islam Selok Awar-Awar, Rabu (07 Januari 2024).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh lembaga diantaranya TK Muslimat NU 11 Pasirian, MI Nurul Islam Selok Awar-Awar, dan MTs Nurul Islam Selok Awar-Awar. Meskipun acaranya digelar dengan sederhana, namun berlangsung tertib, khidmat, dan ramai dihadiri peserta.
Kepala MTs Nurul Islam Selok Awar-Awar, Sihabuddin, menyampaikan rasa syukurnya dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara kegiatan Isra’ Mi’raj tersebut.
“Kami atas nama perwakilan Yayasan, mengucapkan terimkasih kepada semua panitia, dewan guru dan seluruh staff yang membantu kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar. Semoga kita semua mampu meneladani kesederhanaan dan ketinggian adab Rasulullah,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini juga diisi pengajian umum keagamaan yang disampaikan oleh Ustadz Kholiq, salah satu dewan guru MTs Nurul Islam Selok Awar-Awar. Mengingat sebagian besar peserta adalah anak-anak, beliau menggunakan cara unik dan berbeda, yakni menggunakan media boneka untuk menarik perhatian peserta.
“Sebagai seorang da’I, saya kira perlu kedinamisan untuk menyampaikan dakwah sehingga mudah diterima oleh siapapun. Hal itu juga menjadi bagian dari yang diajarkan Rasulullah, yang mana beliau selalu sabar penuh kasih dalam menghadapi umatnya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, untuk membangkitkan semangat dan antusiasme peserta, beliau juga memberikan doorprize bagi yang mampu menjawab pertanyaan. Kak Macho – sapaan akrab ustadz Kholiq – telah mampu memberikan keteladan kepada peserta untuk terus membangkitkan semangat keislaman, dan supaya keilmuan mudah untuk diterima oleh seluruh peserta yang didominasi oleh anak-anak.
“Kita sebagai orang yang peduli terhadap pendidikan, sebagai orang yang menggeluti pendidikan dasar, perlu keseriusan kedepannya untuk bagaimana menerapkan banyak aspek pendidikan yang telah diajarkan oleh Nabi. Nabi yang belas kasihan, tidak membeda-bedakan kelas, dan keilmuan yang mendalam harus dijadikan rujukan utama untuk mencerdaskan generasi bangsa,” pungkasnya.