Majalahaula.id – Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Nursalim MSi. bersama dua rekannya membuat layanan berbasis aplikasi untuk mengurangi stres dan meningkatkan resiliensi siswa/remaja.
Aplikasi tersebut bernama MBSA-CR 8+ yang bisa digunakan secara gratis oleh siswa dan masyarakat umum yang membutuhkannya. Tidak sendiri, para pakar FIP ini bekerja sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI) CV Anmamedia Indonesia.
Pengguna bisa melakukan self care meditasi, journaling, hingga scan stres dengan Artificial Intelligence (AI). Tak hanya itu pengguna juga bisa melakukan janji untuk melakukan konseling secara daring dengan konselor-psikolog.
Lebih lanjut, Nursalim menjelaskan sasaran utama dari aplikasi ini adalah siswa remaja baik pelajar SMP atau SMA. Pada usia ini, remaja dinilai rentan stres sehingga resiliensinya perlu ditingkatkan untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
“Aplikasi yang kami rancang ini bisa untuk terapi dan konsultasi terkait apapun permasalahan yang dihadapi siswa tentu dengan prinsip privasi yang tetap harus dijunjung tinggi. Intinya untuk kebutuhan terapis dan psikolog layanannya gratis,” ucap Nursalim dikutip dari rilis di laman resmi Unesa, Jumat (26/1/2024).
4 Fitur Utama MBSA CR8+
Salah satu anggota tim pakar, Wulan Patria Saroinsong menjelaskan ada empat fitur utama dari aplikasi gagasannya, yakni:
1. Daily monitoring
Fitur ini bisa mengecek level mood pengguna, menulis jurnal harian, hingga mengecek kondisi stres siswa.
2. My big journal
Fitur my big journal bisa digunakan pengguna untuk merefleksi diri melalui penulisan dengan menjelaskan rasa syukur apa yang dialami mereka pada hari itu. Nantinya akan ada refleksi rasa syukur hingga ruang khusus dengan metode self talk dan deep breathing.
3. Reflection
Fitur ketiga membuat pengguna bisa menuliskan tujuan hidupnya. Nantinya dijelaskan apakah kekuatan yang dimiliki oleh siswa untuk menemukan perubahan di hidupnya.
Wulan menjelaskan, setidaknya siswa akan menemukan 5 kelebihan yang mungkin saja tidak terpikirkan selama ini. Perubahan pola pikir dan perilaku siswa nantinya juga kan dievaluasi secara berkelanjutan.
“Kadang stres itu juga disebabkan karena kita merasa tidak berguna tidak bisa apa-apa, padahal kelebihan kita banyak di dalam diri kita sendiri,” beber Wulan.
4. Scanning
Terakhir adalah fitur yang menggunakan AI, di mana pengguna bisa mendeteksi mood atau tingkat stres dari ekspresi wajah.
Selain keempat fitur utama ini, aplikasi dengan slogan “Find Happiness Within Yourself” ini juga menyediakan fitur membuat janji konseling online dengan konselor-psikolog terbaik Unesa hingga fitur tambahan seperti berita dan evaluasi.