Majalahaula.id – Banyak harapan yang disematkan pada pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 mendatang. Bahwa pesta demokrasi yang ada hendaknya menjamin terhadap transisi kepemimpinan yang legal akan berjalan sesuai harapan. Dengan demikian, seluruh komponen bangsa harus menyukseskan pemilu kali ini.
Harapan tersebut sebagaimana disampaikan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) saat menemui mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Ahad (14/1/2024) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Bertemu SBY, GNB diwakili oleh Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Omi Komaria Nurcholish Madjid, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, H. Lukman Hakim Saifuddin, Prof Komarudin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, Pendeta Jacky Manuputty, dan Alissa Wahid.
Dalam pertemuan tersebut, para tokoh bangsa menyerukan agar transisi kepemimpinan melalui pemilu 2024 berjalan damai, adil, dan bermartabat. Gerakan Nurani Bangsa juga mendorong pemilu 2024 menjadi sarana memperkuat persatuan dan kebinekaan. Tokoh bangsa juga mendorong calon pemimpin tetap melakukan bimbingan kepada para pendukungnya untuk menjaga semangat kebangsaan dan kebinekaan di tengah hiruk-pikuk persaingan meraih suara rakyat dalam pemilu 2024.
GNB juga berpandangan, para tokoh negara dan tokoh bangsa Indonesia saat ini memiliki cita-cita yang sejalan agar transisi kepemimpinan melalui pemilihan umum 2024 berjalan damai, adil, dan bermartabat sekaligus sarana memperkuat persatuan dalam kebinekaan.
Proses transisi kepemimpinan telah diatur dalam mekanisme konstitusional. “Maka keberhasilan proses transisi tersebut amat ditentukan oleh partisipasi semua pihak dalam mengawal proses Pemilu, dan setelahnya mengawasi pemimpin yang terpilih dan pemerintahan yang terbentuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama,” jelas keterangan tersebut.
GNB dan Susilo Bambang Yudhoyono memiliki harapan sama agar para calon pemimpin yang tengah berjuang meraih kepercayaan publik menjadikan momen transisi kepemimpinan ini sebagai sarana untuk menjaga martabat Indonesia yang dari tahun ke tahun dipandang sebagai negara demokrasi yang semakin matang. “Setiap calon pemimpin perlu membimbing pendukungnya agar tetap menjaga semangat kebangsaan dan tidak terjebak pada semangat sesaat atau sekelompok saja,” katanya. (Ful)