Majalahaula.id – Ada yang Istimewa dalam pengajian malam Selasa, Majelis Sabilu Taubah di Karanggayam, Blitar, Jawa Timur, Senin (25/12/2023) malam. Sang pendakwah dianugerahi penghargaan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar sebagai Tokoh Moderasi Beragama 2023.
Piagam penghargaan disampaikan langsung oleh Kepala Kemenag Blitar Baharuddin di Pesantren Mambaul Hikam Blitar. Baharuddin mengatakan penghargaan diberikan dalam rangka hari Ulang tahun Kemenag atau Hari Amal Bhakti ke 78. “Salah satunya memberikan penghargaaan kepada tokoh masyarakat yang berperan besar mendukung pelaksanaan tugas Kemenag. Yakni membangun atau meningkatkan kualitas kehidupan beragama,”ungkap Baharuddin di panggung.
Terkait itu, lanjutnya, Kemenag Blitar telah memperhatikan dan menyimak dakwah Gus Iqdam selama 3 tahun terakhir. “Dari pantauan itu, ternyata dawuh-dawuh panjenengan sangat luar biasa dan mendukung salah satu prioritas program Kemenag yakni penguatan moderasi beragama. Di mana penguatan moderasi beragama diharapkan menjadi pilar atau pondasi demi suksesnya seluruh program pembangunan negara ini. Tertama dalam menjaga keharmonisan internal maupun antar umat beragama,” tuturnya.
Atas penghargaan itu, Gus Iqdam menyampaikan rasa terima kasihnya. Namun, ia juga menyatakan bahwa yang lebih pas menerima penghargaan adalah jamaahnya, bukan dirinya. “Sangat berterima kasih karena sudah diberi penghargaan yang luar biasa ini. Semoga saya yang tidak layak menerima penghargaan ini semakin istiqomah semakin berusaha memantaskan diri untuk dianut mereka-mereka ini. Teman-teman saya yang selalu datang Senin dan Kamis ke majelis ini harusnya lebih layak diberi penghargaan. Karena mereka datang dari pagi atau siang meski pengajiannya malam. Mereka bertahan meski hujan deras atau panas,” terang Gus Iqdam merendah.
Seperti diketahui, pengajian Gus Iqdam di banyak tempat selalu diminati jamaah. Mereka datang dari berbagai kota dan juga dari berbegai level masyarakat. Yang juga menjadi daya tarik pengajiannya adalah mengena khususnya masyarakat bawah. Tidak sedikit mereka yang dari latar belakang broken home jusru menjadikan hadir ke pengajian tersebut sebagai sarana mencari ketenangan dan solusi atas masalah yang dihadap. Sehingga sangat telah kalau tokoh moderasi beragama disandangkan kepada dia. (Ful)