Majalahaula.id, Surabaya – Sebagai bentuk tanggung jawab sebagai warga nahdliyin, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) bertekad untuk meneruskan perjuangan NU demi mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dan makmur.
Hal ini disampaikan langsung oleh KH Syaiful Chalim yang merupakan cucu KH Ridwan Abdullah tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) saat menerima kunjungan tamu istimewa pada Selasa, (26/12/23) dikediamannya di Jalan Kawatan Surabaya.
Tamu istimewa tersebut tidak lain adalah Farah Fataty SH MKn cucu dari KH Abdul Wahab Hasbullah yang juga salah satu pendiri NU.
KH Syaiful Chalim mengatakan bahwa, kunjungan Ning Farah Fatary bersama suaminya serta Wakil Sekretaris PCNU Kota Surabaya, KH Miftah Jauhari ini selain temu kangen juga untuk mempererat tali silaturahmi.
“Dalam kesempatan ramah tamah ini kami juga ingin menegaskan bahwa kami sebagai cucu tokoh pendiri NU akan meneruskan perjuangan NU demi bangsa Indonesia,” ucap KH Syaiful, Selasa, (26/12/23).
Kedua cucu pendiri NU tersebut terlihat sangat akrab dan saling bercerita tentang perjuangan kakeknya serta kenangan masa lalu semasa di pondok pesantren. Sehingga, membuat suasana lerlihat lebih hangat dan penuh keakraban.
“Banyak situs yang harus kita jaga. Baik kultur maupun kegiatan kemasyarakatan. Oleh karena itu, kembali kami tegaskan kita berdua cucu dari pendiri NU akan terus berusaha melanjutkan perjuangan NU demi Indonesia,” terangnya.
Ditempat yang sama, Farah Fatary mengaku sangat mengagumi semangat perjuangan KH Syaful Chalim yang begitu besar demi kemajuan yang lebih baik untuk NU dan bangsa Indonesia.
“Inggih Kyai. Kita bersama-sama berjuang melanjutkan perjuangan NU demi bangsa Indonesia,” terang Ning Farah.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, baik Ning Farah maupun KH Syaiful selain bercerita kenangan masa di pondok pesantren juga membahas ekonomi keumatan, pendidikan hingga politik yang lagi santer jelang Pilpres 2024.
“Apalagi, Mbah Wahab itu pintar berpolitik. Ini yang membuat saya sangat hormat dan kagum akan sepak terjang beliau (KH Abd Wahab). Karena, di agama Islam kita juga diajarkan cara berpolitik yang baik,” ungkap KH Syaiful.
Diakhir pertemuan, kedua cucu tokoh pendiri NU berharap silaturahmi ini bisa terus dijaga dan dipertahankan. Terutama untuk menjaga ukhuwah Islamiyah. (*)