Majalahaula.id – Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Tengah, H. Nurcholid mengingatkan dampak negatif tayangan kekerasan di media. Menurutnya, seseorang bisa saja meniru tindakan kekerasan dari apa yang telah dilihatnya. Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam seminar Moderasi Beragama dan Anti Bullying di Madrasah/Sekolah, di Semarang, Senin (27/11/2023).
“Semakin banyaknya gambaran kekerasan di media baik televisi, internet, dan lain sebagainya menjadi contoh buruk yang bisa menginspirasi seseorang untuk melakukan kekerasan tanpa alasan yang jelas,” jelas Nur Cholid.
Guru-guru anggota juga diingatkannya untuk senantiasa mewaspadai potensi perundungan pada siswa-siwa mereka, dengan wujud bermacam-macam, termasuk berbentuk verbal seperti fitnah.
“Perundungan bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan non fisik, verbal, psikis, pengabaian, dan kekerasan seksual,” sambungnya..
Sementara itu, ketua Pergunu Kota Semarang, Karyadi, menjelaskan kegiatan tersebut untuk meningkatkan meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) anggota Pergunu, khususnya terkait pemahaman moderasi beragama dan perundungan.
“Moderasi beragama da perundungan berkaitan, untuk itu sengaja kita adakan kegiatan semacam ini untuk penguatan kapasitas guru agar bisa berdampak positif dalam perosesn mendidik siswa-siswanya,” ujar Karyadi.
Terkait peningkatan kapasitas SDM, pihaknya bersama pimpinan wilayah Pergunu Jawa Tengah juga telah memfasilitasi beasiswa anggota pergunu untuk studi lanjut di berbagai perguruan tinggi, mulai S2 hingga S3 atau studi Doktoral.