Majalahaula.id – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Gorontalo diminta menjadi organisasi yang solutif di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, apalagi beberapa agenda kenegaraan juga akan segera digelar seperti pemilihan umum dalam waktu dekat.
Dalam pandangannya, sebagai salah satu organisasi sayap NU, maka Ansor dan Banser diminta tidak berpolitik praktis pada pesta demokrasi tahun depan. Hal ini disampaikannya saat menutup Kursus Banser Lanjutan atau Susbalan PW GP Ansor Provinsi Gorontalo, yang berlangsung di Pentadio Resor, Telaga Biru, Ahad (12/11/2023).
“GP Ansor dan Banser itu harus menjadi solusi, bukan menjadi bagian dari masalah. Teman-teman harus membantu tugas saya dan tugas pemerintah dalam rangka menghadapi dan mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024,” kata Ismail Pakaya.
Ismail yang mengaku dirinya juga adalah kader NU ini kembali mengungkapkan keinginannya untuk mewujudkan pembangunan kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo di tahun 2024. Termasuk di dalamnya ada Sekretariat GP Ansor. Oleh sebab itu ia berharap GP Ansor harus selalu mendukung program pemerintah di daerah. “Kita sudah anggarkan di tahun depan untuk kantor PWNU Gorontalo. Kalau untuk sekretariat itu bersama dulu, belum satu-satu karena anggaran tidak cukup. Kemudian perihal dukungan, apabila kegiatan yang dilaksanakan berkesesuaian dengan pemerintah maka saya akan beri dukungan. Tapi jika tidak berkesesuaian, saya minta maaf belum bisa memberi dukungan,” tutupnya.
Pelaksanaan Susbalan Pimpinan wilayah ini turut dihadiri Wakil Sekjen Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Alam Syah Palenga, Ketua Kaderiasi Pimpinan Pusat GP Ansor Abdul Munfid, Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Muflih B Fattah, serta jajaran GP Ansor dan Banser se-Provinsi Gorontalo. (Ful)