Search

NU Jangkar Moderasi di Asia Tenggara

Majalahaula.id – Syekh Abdullah bin Bayyah, Ulama senior dunia Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang beresidensi di Uni Emirat Arab (UAE), mengungkapkan rasa gembiranya akan keberadaan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keislaman terbesar di Indonesia. Dikatakannya, NU merupakan sebuah organisasi keislaman dan institusi bereputasi yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, keagamaan, kenegaraan, dan kemanusiaan.

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Syekh Abdullah bin Bayyah dalam majlis pertemuan khusus bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, di ruang rektorat Mohammed Bin Zayed University for Humanities (MBZ UH) di Abu Dhabi, UAE, pada Ahad malam (5/11/2023). “Nahdlatul Ulama adalah sebuah lembaga keagamaan yang penting, institusi yang bereputasi yang telah memainkan peran besar dalam berbagai lini kehidupan, mulai sosial, keagamaan, kenegaraan, dan bahkan kemanusiaan,” ungkap Syekh Abdullah bin Bayyah.

Baca Juga:  Santri Harus Terus Sambung Silaturrahmi dengan Guru

Ditambahkan oleh ulama yang juga Kepala Dewan Tinggi Keilmuan pada MBZ UH, jika NU adalah jangkar moderasi ajaran agama Islam (wasathiyyah al-Islâm) di kawasan Asia Tenggara.

Dalam pertemuan antara Ketua Umum PBNU dan Syekh Abdullah bin Bayyah, tampak hadir H.E. Khalifa al-Zhahiri (Ketua Majlis Wali Amanat MBZ UH), H.E. Syekh al-Mahfuzh bin Bayyah (Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace), serta para jajaran pejabat MBZ UH. Sementara itu, dari pihak PBNU, hadir mendampingi Gus Yahya masing-masing dari KH Abdul Ghofur Maimoen (Rais Syuriyah PBNU), Charles Holland Taylor (CSCV), A. Ginanjar Sya’ban (Wasekjen PBNU), dan Muhammad Sadri (Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi).

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA