Search

Jembatan Kaca Bromo Diklaim Aman Buat Wisatawan

Majalahaula.id – Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo rencananya dibuka pada Desember mendatang. Namun pembukaan ini menjadi sorotan usai adanya tragedi Jembatan Limpawukus di Banyumas yang pecah hingga memakan korban jiwa.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memastikan pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo sesuai standar yang ada. Ia mengatakan, kalau Jembatan Kaca di Bromo itu dibangun langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Kementerian PUPR memiliki standar yang kami sempat menghubungi Bu Dirjen Cipta Karya, beliau menyampaikan ada standar-standar dan komite untuk memastikan keselamatan sebelum dioperasikan,” ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Mantan Bupati Trenggalek ini juga tak mau membandingkan lebih jauh antara Jembatan Kaca di Bromo dengan di daerah lain. Yang jelas, ia menekankan kalau jembatan kaca yang ada harus dioperasikan sesuai standar yang ada.

Baca Juga:  Delegasi KTT ASEAN akan Kunjungi Taman Mini Indonesia Indah

“Semua ada paramater tekniknya, kami tidak bisa bicara di daerah lain karena pihak yang berwenang dan berkompeten sedang melakukan penelaan. Tapi peristiwa yang terjadi di daerah lain harus menjadi basis untuk merefleksikan dan menjaga keamanan apa yang ada di Jawa Timur,” pungkas dia.

Jembatan yang rencananya dibuka pada Desember mendatang itu memiliki panjang bentang sekitar 120 meter (m). Jembatan tipe gantung pejalan kaki ini tercatat memiliki panjang sekitar 150 m (20 m + 120 m + 10 m).

Di samping itu, tipe blok angkur jembatan ini adalah beton bertulang. Sementara itu, tipe pile cap jembatan ini, yakni dinding penuh beton bertulang. Lalu untuk jenis pondasinya lebih pada tiang bor.

Baca Juga:  Wisata Teluk Hijau Banyuwangi, Satu Pantai Berjuta View

Sistem lantai dari jembatan kaca di kawasan Gunung Bromo ini lebih ke struktur baja dengan laminated tempered glass dan SGP. Untuk lebar lantainya diperkirakan sekitar 1,8 m dan 3 m. Adapun perihal kaca yang digunakan di jembatan ini memiliki ketebalan 25,52 milimeter (mm).

Sementara itu, beban maksimal kaca dalam sekali dilalui pengunjung dapat mencapai 100 orang.

Di sisi lain, topografi jembatan ini berada di area perbukitan atau lembah/jurang. Berdasarkan data Kementerian PUPR, kedalaman jurang di sekitar jembatan lebih dari 80 meter.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA