Search

KH. Zulfa Musthofa Makna Hari Santri sebagai Kontribusi NU Jaga Indonesia

Majalahaula.id – Rangkaian acara Hari Santri 2023 masih berlangsung di sejumlah wilayah di tanah air. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Musthofa mengatakan, hari santri merupakan bentuk pengakuan negara kepada para kiai, santri yang ikut berkontribusi mempertahankan kemerdekaan.

Penetapan 22 Oktober sebagai hari santri, menurut Kiai Zulfa adalah sudah sewajarnya. Pasalnya, santri sejak dulu sampai sekarang akan terus berjihad dalam rangka memajukan, menjaga dan menjayakan negara Indonesia. “Ini adalah jelas kontribusi NU terhadap negara dalam menjaga Indonesia. Resolusinya dikeluarkan 22 Oktober tapi perangnya (meletus) terjadi 10 November yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan,” ujarnya saat mengisi Istighatsah Kubro di GOR Gajah Putih Trenggalek, Ahad (29/10/2023).

Baca Juga:  Pemilihan Ketum PBNU bukan AHWA, Ini Respons NU Jatim

Kiai Dzurriyah Almaghfurlah Syaikh Nawawi al-Bantani ini menerangkan, dulu saat perjuangan tanggal 22 Oktober Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim mengeluarkan fatwa jihad atau resolusi jihad yang memiliki cerita menarik.

Lebih lanjut, Panglima Jendral Soedirman ingin meminta fatwa dukungan dari NU, yaitu dengan mengirim Bung Tomo ke Pondok Pesantren Tebuireng asuhan Mbah Hasyim. Bung Tomo menyampaikan pesan bahwa pasukan Belanda datang kembali ke Indonesia. “Belanda lagi dengan NICA, bagaimana supaya pejuang dan rakyat mengusir penjajah pergi dari Indonesia,” terangnya.

Salah satu yang ditunggu selain dari Tulungagung dan Trenggalek, ada yang terkenal dari Jawa Barat, santri Mbah Hasyim bernama Kiai Abbas dari Buntet. Kiai Abbas tergolong jadug atau memiliki keistimewaan, kalau pesawat NICA lewat, hanya dilempar menggunakan tasbih atau kacang ijo sambil wirid bismillahirrahmanirrahim dan seterusnya bisa jatuh.

Baca Juga:  KH Zulfa Mustofa Menyapa Nahdliyin di Sumenep

Ia menambahkan, untuk saat ini diperingati di berbagai daerah sekaligus dihadiri TNI/Polri yang bersama-sama mempertahanan kemerdekaan NKRI. Dalam NU, memiliki semboyan bahwa NKRI Harga Mati dan Pancasila Jaya. Jargon tersebut selalu didengungkan untuk menambah kecintaan terhadap bangsa dan negara. “Selama masih ada NU insya Allah Indonesia aman, Alhamdulillah,” tandasnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA