Search

Tertarik Kembangkan UMKM, Tim KKN UIN Walisongo Kunjungi Usaha Teh Tarik di Ngajaran Semarang

Majalahaula.id – Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 81 posko 12 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengunjungi usaha produksi teh tarik dan teh manis di Dusun Ngajaran, Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu, (21/10/2023).

Koordinator Divisi Ekonomi Kreatif posko 12, Ilham Nugraha, menjelaskan bahwa kunjungan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut adalah untuk mengetahui teknik produksi dan juga membantu mengembangkan produk UMKM yang sudah ada agar lebih meningkat.

“Dilakukannya Peninjauan UMKM tersebut bertujuan untuk mengetahui teknik produksi Teh Tarik Jelly Hanasta agar kita mengetahui bahwasanya teknik produksi tidak gampang dan menghasilkan produk yang baik dan benar. Jadi di sini kita tidak hanya belajar cara produksi tapi juga meninjau cara pemasaran,” jelas Ilham.

Baca Juga:  Pendaftaran Innovation Fund Dibuka, Pendanaan Penuh dari Industri

Kemudian setelah kunjungan tersebut, menurunya pihaknya akan membantu memberi saran agar lebih baik juga membantu proses pemasarannya agar lebih berkembang.

Pemilik UMKM yang dikunjungi, Muhammad Afif Ali, menceritakan bahwa brand produknya yaitu teh tarik jelly Hanasta diambil dari bahasa Jawa pada masa Majapahit yang maknanya berarti pemenang.

“Saya mengambil nama Hanasta karena agar mudah diingat. Biasanya kalau produk itu mereknya cuma satu kata kan mudah diingat, ya. Terus nama Hanasta itu diambil dari bahasa Jawa pada masa Majapahit yang berarti pemenang,” ujar Ali.

Teh tarik jelly sendiri merupakan minuman manis berupa campuran teh, creamer,susu kental manis, jelly, dan gula.

“Untuk pengolahan jellynya yang pertama Nutrijell dicampur merata gula dan jelly kemudian langkah selanjutnya direbus hingga mendidih. Kemudian jelly dituang sebagian lalu diaduk hingga mencampur maka akan menghasilkan jelly yang sempurna tidak menggumpal,” tukas Ali.

Baca Juga:  Kemendagri : Madrasah Bisa Terima Bantuan dari Pemda

Untuk proses produksi pembuatan teh tarik jelly, menurutnya mulai dari jam 3 dini hari karena teknik pembuatan dan jumlah volume teh tarik jelly yang banyak sehingga memakan waktu yang lama. Pasalnya sekitar pukul 8 pagi sudah melakukan packing teh tarik jelly dan teh manis.

Selain menjual teh tarik, Ali juga menjual es teh manis dan es teler untuk memperbanyak produk jualan.

“Saya juga menjual es teh manis dan es teler dalam berbagai varian gelas dan harga yang berbeda. Untuk teh tarik Hanasta yang cup kecil biasanya saya jual tiga ribu, sedangkan untuk yang cup besar saya jual lima ribu,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA