Majalahaula.id – Penyanyi ini mengaku melakukan blunder setelah menyampaikan rencana untuk menghapus soal pilihan ganda di Indonesia bagi para pelajar jika menjadi menteri pendidikan. Ia mengaku tidak serius ketika mengungkapkan rencana tersebut.
Klarifikasi tersebut diungkapnya kepada Denny Sumargo. “Agak sedikit (takut ngomong), maksudnya kemarin aku sempat ngomong ke tim aku sih, aku nggak benar-benar bermaksud menyampaikannya,” kata Maudy Ayunda.
Dirinya mengaku tidak menyangka pernyataannya tersebut akan viral dan mendapat kritikan dari netizen. “Aku kayak lebih nggak menyangka, tiba-tiba aku jadi lebih sadar akan pengaruhnya bisa sebesar iyu, kemarin sempat sedikit kayak ‘oh my God’ nggak boleh banget meski salah ngomong,” ujarnya.
Namun istri Jesse Choi itu mencoba memahami kritikan yang dilontarkan publik kepadanya. Apalagi banyak publik yang menilai bahwa pernyataan Maudy Ayunda dibilang instan.
Ada juga yang mengingatkan Maudy Ayunda bahwa masalah pendidikan di Indonesia tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. “Pelajaran aku adalah jangan mungkin mengangkat sesuatu yang serius dalam platform atau medium tersebut, aku nggak bisa memberikan konteks yang sepenuhnya gitu, karena rentan bisa mauk clickbait culture, jadi bikin orang salah mengerti,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.
Maudy Ayunda mendapat kritikan dari netizen yang sebagian besar berasal dari guru di seluruh Indonesia. Nama Maudy Ayunda menjadi trending topik di X sejak Jumat (15/09/2023). Ia berandai-andai jika ditunjuk Menteri Pendidikan Indonesia dia akan menghapus soal pilihan ganda di sistem pendidikan Indonesia, hal tersebut menuai pro dan kontra. Aktris 28 tahun itu mengatakan bahwa soal pilihan ganda di sekolah membuat siswa dan siswi kurang mampu melakukan analisa dan lebih memilih untuk menghafal. Dalam sebuah video singkat di YouTube Felicia Tjiasaka, Maudy
Ayunda bercita-cita untuk menghapus soal pilihan ganda dalam ujian sekolah jika menjadi menteri pendidikan.”Dapat dikatakan bahwa saya akan melakukan perubahan dalam proses evaluasi pendidikan, karena proses tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap cara pengajaran oleh guru dan cara belajar oleh siswa,” tuturnya. (Ful)
