Search

Pemerintah Singapura Buka 3 Taman Terapi

Majalahaula.id – Pemerintah Singapura baru saja membuka dua taman terapi yang berlokasikan di Taman kolam Yishun dan Taman Sembawang. Masing-masing taman memiliki fasilitas unik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna termasuk lansia, pasien rawat jalan, hingga anak-anak berkebutuhan khusus.

Sedangkan, taman ketiga dibuka di bagian timur, di Sun Plaza Park di Tampines, sehingga jumlah total taman terapi di Singapura menjadi 13, sebagaimana dilansir dari The Straits Times dan National Park Boards.

1. Taman Kolam Yishun

Taman seluas 1.900 meter persegi di Taman Kolam Yishun, yang terletak di sebelah Rumah Sakit Khoo Teck Puat (KTPH), memiliki fasilitas seperti jembatan olahraga yang dapat diakses kursi roda, tangga terapi, dan sudut kebugaran tiga generasi.

Baca Juga:  Angkat Coklat Blitar Go Internasional

Taman ini juga menawarkan terapi hortikultura dan kegiatan rehabilitasi, cocok untuk pengunjung umum dan pasien rawat jalan.

2. Taman Sembawang

Taman Terapi Sembawang memiliki luas 2.200 meter persegi. Taman Sembawang memiliki beberapa fasilitas yang terdiri dari Zona Aktif dan Zona Pasif untuk berbagai kebutuhan dan aktivitas.

Dilengkapi dengan fitur-fitur yang dikurasi khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus, seperti autisme ringan, dan lansia dengan demensia.

Fitur-fitur ini termasuk Ruang Kelas Hutan, Taman Bermain Alami yang terbuat dari elemen alami seperti batu besar, kumpulan kayu dan balok penyeimbang kayu, serta sudut kebugaran luar ruangan yang inklusif. Taman terapi ini merupakan yang terbesar kedua di Singapura setelah yang ada di Jurong Lake Gardens.

Baca Juga:  Kuliner Nusantara Paling Disukai Jokowi

3. Taman Terapi di Sun Plaza Park

Taman terapi ini memiliki luas 1.700 meter persegi di Sun Plaza Park yang ditanami dengan jenis tumbuh-tumbuhan yang bisa tumbuh dengan sinat matahari yang tidak begitu terang seperti Silver Joey dan Telinga Gajah Mojito.

Taman terapeutik ini memiliki serangkaian sudut yang dihubungkan oleh jalan berkelok-kelok.

Dengan adanya taman-taman ini diharapkan agar masyrakat dapat hidup dengan kesejaterahan.

Di samping iti, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengunjung yang mengunjungi taman pada siang hari minim mengalami stres pada malam yang sama dibandingkan dengan mereka yang tidak mengunjungi taman.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA